AIRSPACE REVIEW – Jerman akan meningkatkan kemampuan sistem artileri medan Ukraina dengan mengirimkan prototipe munisi artileri baru yang mampu mencapai jarak tembak hingga 100 km.
Hal ini berpotensi merevolusi sistem artileri Ukraina saat ini, yang mengandalkan peluru 155 mm dengan jangkauan sekitar 32 km ketika ditembakkan dari howitzer, seperti dilaporkansurat kabar Jerman Handelsblatt.
Rincian tentang prototipe proyektil tersebut masih belum diketahui. Rheinmetall sebagai produsennya masih merahasiakan sosoknya.
Perusahaan pertahanan kenamaan Jerman ini berencana mengirimkan ratusan ribu munisi artileri ke Ukraina, termasuk pengiriman prototipe baru yang jaraknya lebih jauh tersebut pada 2024 ini.
Sebelumnya, amunisi artileri jarak jauh yang dipasok Jerman ke Ukraina adalah jenis Vulcano, yang dapat mengenai sasaran hingga jarak 80 km.
Sejak konflik dimulai, amunisi ini telah dikirim ke Ukraina dalam jumlah yang tidak ditentukan.
Menurut pabrikannya, amunisi Vulcano sangat kompatibel dengan sistem artileri yang ada dan versi berpemandunya menawarkan jangkauan hingga 73 km.
Kemajuan strategis dalam bidang amunisi ini menandai peningkatan signifikan dalam kemampuan artileri defensif dan ofensif Ukraina, yang berpotensi membentuk kembali dinamika di lapangan dan mengubah arah konflik. -RBS-