Ukraina sebut Rusia telah menambahkan hulu ledak kedua pada rudal jelajah Kh-101 berisi pecahan baja

Rudal jelajah Kh-101 RusiaMoD

AIRSPACE REVIEW – Ukraina menyebut Rusia kini telah menambahkan hulu ledak kedua pada rudal jelajah Kh-101 yang diluncurkan dari udara. Rudal tersebut telah digunakan secara masif untuk menyerang sasaran di seluruh Ukraina.

Portal Defense Express melaporkan, hulu ledak tersebut mengandung pecahan baja untuk meningkatkan efek destruktif secara keseluruhan.

Dengan penambahan muatan tersebut, jarak tempuh rudal menjadi berkurang karena kapasitas bahan bakar dikurangi.

Seorang Kolonel Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina menyatakan bahwa Rusia mulai menggunakan rudal jelajah Kh-101 yang diluncurkan dari udara dengan modul hulu ledak tambahan, yang bobotnya hampir dua kali lipat, yakni dari 450kg menjadi 800kg.

Ini bukan modifikasi pertama yang dicatat pada rudal jelajah yang diluncurkan dari udara Rusia sejak dimulainya invasi besar-besaran, namun hal ini mengungkapkan sifat adaptasi yang terlalu dini.

Dilaporkan, pada Selasa malam sistem pertahanan udara Ukraina berhasil menjatuhkan rudal Kh-101 Rusia.

Rudal yang berhasil ditembak jatuh itu memperlihatkan dua muatan dengan berat gabungan sekitar 1.760 pon. Sementara pada hulu ledak tunggal, muatan Kh-101 hanya 1.000 pon saja.

Hulu ledak kedua yang mengandung pecahan baja dapat menimbulkan senjata lebih efektif terhadap personel dan target yang lebih lunak serta meningkatkan radius mematikan dan kerusakan akibat ledakan.

The War Zone mencatat, penggunaan hulu ledak kedua pada Kh-101 berbeda dengan model hulu ledak kembar rudal yang dikembangkan Barat.

Pada model rudal Barat, hulu ledak pertama digunakan untuk menembus struktur yang keras. Sementara hulu ledak kedua akan meledak setelah rudal mencapai targetnya. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *