AIRSPACE REVIEW – Ukraina sedang mempertimbangkan untuk membangun bunker guna melindungi jet tempur F-16 yang akan mereka terima dari ancaman serangan oleh Rusia.
Hal tersebut dikatakan Juru Bicara Angkatan Udara Ukraina, Ilia Yevlash, dalam siaran yang ditayangkan oleh televisi nasional negara tersebut.
“Ini adalah sumber daya yang besar, kami sedang mendiskusikan fasilitas penyimpanan bawah tanah atau bunker. Oleh karena itu, kami sedang merancang metode untuk menentukan penempatan optimalnya,” kata Yevlash.
Setidaknya, upaya tersebut akan memberikan perlindungan lebih bagi jet-jet tempur sumbangan Barat yang akan diterima oleh Ukraina tersebut.
Pembuatan bunker maupun shelter beton lazim dilakukan oleh sejumlah angkatan udara agar pesawat-pesawat yang sedang tidak dioperasikan lebih aman keberadaannya.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan menyerang pangkalan udara yang mengoperasikan F-16 Ukraina. Dikatakan jet tempur ini dapat membawa senjata nuklir sehingga Rusia perlu merencanakan operasi tempur untuk melawannya.
“F-16 mampu membawa senjata nuklir, dan kita juga perlu mempertimbangkan hal ini ketika merencanakan operasi tempur kita,” kata Putin bulan lalu.
Senada dengan Putin, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pernah mengatakan bahwa sistem pertahanan udara Rusia akan menembak jatuh semua jet tempur F-16 yang dijanjikan Barat ke Ukraina dalam 20 hari.
“Berdasarkan statistik, sistem pertahanan udara Rusia akan menembak jatuh semua jet tempur F-16 yang dijanjikan kepada Ukraina dalam waktu 20 hari,” kata Shoigu.
Ukraina akan mendapatkan puluhan jet F-16 dari Belanda dan Denmark serta negara pendonor lainnya. Saat ini sejumlah pilot Angkatan Udara Ukraina sedang menyelesaikan pelatihan terbang dan tempur di Pusat Latihan F-16 di Rumania.
Sejumlah pilot pemula juga sedang dilatih di Amerika Serikat dan Prancis. (RNS)