AIRSPACE REVIEW – Belanda dan Denmark mengumumkan rencana mereka untuk memesan UAV RQ-35 Heidrun senilai 200 juta dolar AS untuk dikirim ke Ukraina. Keputusan ini diambil pada 15 April, setelah pertemuan luar biasa Koalisi Drone yang beranggotakan Inggris, Latvia, Denmark, Estonia, Lituania, Kanada, Belanda, Jerman, dan Swedia.
Dalam pertemuan tersebut, Kanada juga mengumumkan akan mulai mentransfer 450 sistem pertahanan udara SkyRanger ke Ukraina mulai musim panas ini.
Selain itu, Lithuania berkomitmen sebesar 3 juta euro untuk produksi drone FPV untuk Ukraina, dan Jerman akan mentransfer 211 drone pengintai Vector.
Diskusi dan keputusan ini menggarisbawahi koordinasi strategis koalisi untuk menanggapi kebutuhan mendesak Ukraina akan sumber daya untuk melawan serangan Rusia.
Keputusan membeli drone pengintai RQ-35 semakin memperkuat dukungan Belanda untuk Ukraina, sehingga total dukungan mereka menjadi 3 miliar euro untuk tahun depan.
Kedatangan drone RQ-35 dalam waktu dekat pasti akan memenuhi harapan tentara Ukraina, karena laporan sebelumnya dari Angkatan Darat Ukraina menyoroti efektivitas RQ-35 Heidrun dalam situasi pertempuran.
Diproduksi oleh perusahaan Denmark Sky-Watch, drone ini menawarkan kemampuan canggih yang cocok untuk misi intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR).
Selain itu, para insinyur Sky-Watch telah memasukkan perbaikan teknis ke dalam drone berdasarkan pengalaman operasional di Ukraina, meningkatkan ketahanannya terhadap peperangan elektronik dan kemampuan untuk bernavigasi di wilayah udara yang tidak didukung GNSS.
RQ-35 Heidrun dirancang khusus untuk tugas pengawasan dan pengintaian video ketinggian rendah.
Dilengkapi dengan sistem kamera tiga lensa, termasuk kemampuan pencitraan tampak dan termal, dapat mengirimkan umpan video langsung dalam jarak melebihi 30 km memberikan kesadaran situasional waktu nyata.
Platform muatan kamera dilengkapi gimbal yang distabilkan, menawarkan zoom optik mulai dari 20x hingga 40x dan opsi zoom digital tambahan.
Selain itu, transmisi frekuensi radio yang beroperasi pada spektrum 2,2 hingga 2,5 GHz menjamin keamanan transmisi data.
Drone ini menawarkan waktu penerbangan hingga 100 menit, toleransi angin maksimum 12 m/detik dan ketinggian terbang hingga 5.200 m. -RBS-