AIRSPACE REVIEW – Baru-baru ini beredar luas di media sosial foto pesawat pembom strategis H-6N China yang sedang terbang membawa drone supersonik WZ-8 di bawah perutnya. Namun konteks dari foto ini masih belum jelas, apakah drone WZ-8 sedang beroperasi atau hanyalah sekedar uji terbang saja bersama H-6.
Yang menarik adalah foto-foto tersebut muncul tepat setahun setelah dugaan kebocoran laporan rahasia Intelijen AS, seperti diwartakan oleh Bulgarian Military (19/4).
Dokumen ini menunjukkan bahwa Tentara Pembebasan Rakyat China telah mengerahkan satu skuadron drone supersonik WZ-8.
Dokumen rahasia tersebut menunjukkan bahwa pembom tersebut membawa WZ-8, membawanya jauh melampaui zona pengawasan sebelum kembali ke pangkalannya.
WZ-8 kemudian berakselerasi hingga Mach 3, meluncur pada ketinggian 100.000 kaki di atas area target sebelum mendarat di landasan udara terdekat.
Dokumen tersebut juga menyiratkan bahwa rangkaian sensornya mungkin mencakup radar aperture sintetis dan sensor elektro-optik untuk pengoperasian di siang hari.
Meskipun keaslian dokumen Badan Intelijen Geospasial Nasional ini masih belum pasti, tampaknya dokumen tersebut merupakan bagian dari serangkaian kebocoran rahasia baru-baru ini.
Patut dicatat bahwa Biro Investigasi Federal (FBI) menangkap Penerbang Kelas Satu Jack Teixeira pada 14 April, dengan tuduhan menyebarkan dokumen rahasia melalui media sosial.
Meskipun drone, WZ-8, jarang terlihat, pesawat ini telah muncul secara sporadis sejak diperkenalkan pada tahun 2021.
Drone bersayap delta ini awalnya dipamerkan di tempat parkir mobil Zhuhai Air Show 2022, kemudian muncul di Changchun Air Show pada musim gugur 2022.
Yang menarik adalah selama pameran ini, meskipun China hanya memamerkan drone tersebut dalam pertunjukan statis, mereka membuat klaim yang berani mengenai kemampuannya.
Digadang drone memiliki kecepatan tertinggi 3.700 km/jam, jangkauan maksimum 8.000 km dan disebut sebagai alat untuk pengumpulan intelijen atau menargetkan kapal Angkatan Laut AS di Pasifik.
Sejak diluncurkan, drone WZ-8 sesekali ditampilkan di berbagai acara. Bahkan telah terlihat pada citra satelit pangkalan militer China. Namun hingga saat ini belum ada laporan yang muncul mengenai pengujian drone ini.
Mengenai WZ-8 adalah drone pengintai berkecepatan tinggi dan ketinggian tinggi. Dirancang untuk misi pengintaian strategis, memberikan intelijen berharga secara real time.
Drone tersebut diluncurkan dari pesawat induk yakni pembom H-6N dan turun kembali ke bumi menggunakan parasut setelah menyelesaikan misinya.
Dimensi pasti WZ-8 tidak diungkapkan kepada publik karena sifatnya yang rahasia. Desainnya yang ramping dan aerodinamis memungkinkannya mencapai kecepatan dan ketinggian tinggi.
Secara teknis, WZ-8 dilengkapi dengan sistem propulsi yang unik, menggunakan mesin siklus gabungan, yang merupakan kombinasi mesin turbojet dan ramjet.
Hal ini memungkinkan drone terbang dengan kecepatan subsonik saat lepas landas dan mendarat, dan kemudian beralih ke kecepatan supersonik selama penerbangan.
Drone ini juga dilengkapi dengan avionik dan sensor canggih untuk misi pengintaiannya.
WZ-8 tidak lepas landas dari landasan seperti drone tradisional. Sebaliknya, ia diluncurkan dari pesawat terbang, yang memungkinkannya memulai misinya di ketinggian tinggi dan kecepatan tinggi. -RBS-
Poros timur kian “menakutkan”