AIRSPACE REVIEW – Kepala Staf Angkatan Udara Portugal Jenderal João Cartaxo Alves membenarkan bahwa jet tempur siluman Lockheed Martin F-35 Lightning II akan menjadi pengganti F-16M Fighting Falcon milik Angkatan Udara Portugal. Hal ini diungkapkan saat wawancara dengan jurnal harian online Diario de Noticias pada 12 April 2024.
Keputusan tersebut merupakan bagian dari upaya untuk menjaga keselarasan dengan sebagian besar sekutu Eropa lainnya yang telah memulai transisi ke F-35, kata dia.
Selama dua tahun terakhir, AU Portugal telah memulai proses transformasi mendalam, menyesuaikan struktur dan pendekatannya di beberapa dimensi. Upaya ini mencakup perubahan operasional dan organisasi, ditambah dengan penerapan filosofi yang berpusat pada manusia, yang berfokus pada perekrutan dan pelatihan personel terampil yang penting untuk keberhasilan misi.
Program pengadaan F-35 ini diperkirakan menelan biaya 5,5 miliar euro dan dirancang untuk jangka waktu 20 tahun. Pengiriman pesawat pertama dijadwalkan akan dimulai pada tahun ketujuh.
Strategi keuangan ini melibatkan penyebaran biaya yang besar selama dua dekade, dan mencakup kolaborasi logistik di beberapa negara Eropa.
Tahap awal transisi ini telah dimulai, ditandai dengan lokakarya dengan Lockheed dan Angkatan Udara AS untuk menyelaraskan dengan kemampuan operasional pesawat generasi kelima tersebut.
Pendekatan terstruktur ini memastikan penerapan F-35 secara bertahap, mengintegrasikannya secara sistematis ke dalam kerangka pertahanan Portugal.
Beberapa anggota NATO telah mulai melakukan transisi dari F-16 Fighting Falcon ke F-35 Lightning II, yang mencerminkan tren yang lebih luas dalam aliansi tersebut dalam mengadopsi pesawat tempur generasi kelima yang canggih ini.
Hingga saat ini, beberapa negara Eropa seperti Belgia, Denmark, Jerman, Yunani, Israel, Italia, Belanda, Norwegia, Polandia, Swiss, dan Inggris, sedang dalam proses mengadopsi atau sudah mengintegrasikan F-35 ke angkatan udara masing-masing. -RBS-