AIRSPACE REVIEW – Yunani yang berniat untuk menjual armada pesawat tempur lamanya, diberitakan telah menawarkan jet Mirage 2000-5-nya kepada satu negara di Asia. Media yang mengutip sumber anonim menyebutkan bahwa negara dimaksud adalah India.
Rumor berkembang karena baru-baru ini Kepala Staf Umum Angkatan Pertahanan Yunani Jenderal Dimitrios Hupis mengunjungi India. Sejauh ini, tidak ada konfirmasi dari pihak Yunani maupun India mengenai pemberitaan tersebut.
Mirage 2000-5 milik Angkatan Udara Yunani (HAF) merupakan pesawat tempur multiperan buatan Dassault Aviation, Prancis. Pesawat dengan bobot lepas landas maksimum (MTOW) 17.000 kg ini ditenagai mesin turbofan tunggal SNECMA M53-P2 yang memungkinkannya terbang dengan kecepatan hingga Mach 2.2.
Mirage 2000-5 mampu menempuh jarak 1.550 km tanpa pengisian ulang bahan bakar dan mampu mencapai ketinggian hingga 17.060 meter. Kecepatan menanjaknya mencapai 285 m/detik.
Pesawat dilengkapi dengan radar Thales RDY-2, yang menawarkan pelacakan multi-target dan fungsi deteksi yang ditingkatkan. Selain itu, dilengkapi pula dengan unit pemrosesan data modular yang canggih, tampilan warna multi-fungsi yang mendetail, dan sistem penglihatan dan tampilan yang dipasang di helm.
Mirage 2000-5 memiliki beragam persenjataan dengan senjata utama berupa rudal udara ke udara MICA untuk pertempuran jarak pendek dan di luar jangkauan visual. Pesawat juga dilengkapi dengan rudal Super 530D untuk pertempuran udara ke udara yang membutuhkan jangkauan lebih jauh.
Sementara untuk misi serangan darat, Mirage 2000-5 dilengkapi dengan bom berpemandu laser, rudal antikapal, dan kanon ganda DEFA 554.
Seperti diberitakan Airspace Review sebelumnya, demi menyederhanakan tipe pesawat milik HAF, Athena bermaksud menjual armada Mirage 2000-5 dan F-16 Block 30.
Hal itu dikatakan oleh Menteri Pertahanan Yunani Nikos dalam wawancara khusus di program “Arena” stasiun televisi ANT1 yang disiarkan pada 24 Maret lalu. Ia menyatakan Angkatan Bersenjata Yunani sedang melaksanakan perombakan besar-besaran, termasuk di Angkatan Udara Yunani (HAF).
Menteri Dendias menguraikan, keragaman pesawat tempur yang dimiliki oleh HAF akan menjadi beban, sebab anggaran pemeliharaan pesawat akan menjadi lebih tinggi. Alasan mendasar untuk mengurangi tipe pesawat tersebut adalah karena HAF ingin memiliki pesawat tempur yang canggih namun efisien dari sisi pemeliharaan dan pengoperasiannya.
“Kami memiliki berbagai jenis pesawat, F-4, Mirage 2000-5, F-16 Block 30, F-16 Block 50, F-16 Block 52, F-16 Viper dan Rafale. Kita tidak bisa terus seperti ini. F-4 harus dipensiunkan dan, jika memungkinkan, dijual. Mirage 2000-5 adalah pesawat yang sangat mumpuni dan dapat dijual. F-16 Block 30 perlu dijual. Dan saya pikir kami akan mampu menjualnya,” ujar Dendias.
Selanjutnya Yunani bermaksud untuk fokus mengoperasikan jet tempur Rafale, F-35, dan F-16 Viper hasil peningkatan armada Block 50/52. (RNS)