AIRSPACE REVIEW – Pangkalan Udara Kadena (Kadena Airbase) di Jepang menerima penukaran jet tempur F-35 Lightning II dan F-15C Eagle dengan F-22 Raptor dan F-16 Fighting Falcon dalam rotasi pesawat tempur terbaru di Okinawa.
Wing ke-18 Kadena merilis pernyataan dan gambar yang menunjukkan bahwa armada F-22 Raptor berasal dari Skadron Tempur ke-199 dan Skadron Tempur ke-19 di Pangkalan Gabungan Pearl Harbor-Hickam, Hawaii, namun tidak menyebutkan asal dari armada F-16 yang datang.
Seperti diketahui, Angkatan Udara AS (USAF) pada Oktober 2022 mengumumkan untuk memensiunkan seluruh 48 pesawat F-15C/D milik Kadena yang sudah tua setelah lebih dari 40 tahun digunakan.
USAF mempertahankan kehadiran pesawat tempur secara konstan di pulau tersebut selama rotasi yang berkelanjutan, yakni dengan penugasan F-35, F-22, dan F-16.
Tidak disebutkan berapa banyak pesawat F-15 Eagle asli Kadena yang masih berada di Pangkalan Udara Kadeda saat ini. Sementara F-15 Garda Nasional Udara California dan Louisiana yang dikerahkan di sana pada bulan Oktober sudah berangkat sekarang. Demikian juga dengan F-35 dari Pangkalan Angkatan Udara Hill, Utah, yang tiba pada bulan November lalu.
Sebelum pesawat-pesawat tersebut digantikan penugasannya, Kadena pun menampilkan rangkaian kekuatan udaranya dalam formasi “Elephant Walk” sebagai salah satu tradisi yang menunjukkan kesiapan pesawat yang ada. Kegiatan “Jalan Gajah” kali ini melibatkan:
4x F-15C
8x F-16C
10x F-35A
11x F-22A
1x MQ-9 Penuai
2x HH-60G Paving Hawk
2x Stratotanker KC-135
1x MC-130J Komando II
1x sambungan paku keling RC-135
1x Penjaga E-3
1x P-8 Poseidon Angkatan Laut AS
Saat rotasi pesawat tempur terbaru berlangsung, Perdana Menteri Jepang Kishida Fumio bertemu dengan Presiden Joe Biden di belahan dunia lain di Washington D.C. Bersamaan dengan langkah-langkah lain untuk memperkuat aliansi, para pemimpin mengumumkan sistem jaringan pertahanan baru dengan Australia.
Penguatan hubungan antara AS dan Jepang terjadi pada saat China terus mengembangkan kemampuannya. Kishida menekankan dedikasinya untuk secara tegas menjunjung tinggi dan memperkuat tatanan internasional yang bebas dan terbuka dengan cara kolaboratif berdasarkan supremasi hukum, namun juga menyoroti dialog berkelanjutan Jepang dengan Beijing dan kesiapan Jepang untuk bekerja sama dengan negara tersebut dalam mengatasi ketegangan baru-baru ini.
Biden juga menegaskan kembali pentingnya pembicaraan dengan Beijing untuk mengurangi kesalahpahaman atau salah perhitungan, dan mencatat pembicaraan positif baru-baru ini dengan Presiden China Xi Jinping mengenai pembentukan jaringan komunikasi. (RNS)