Desain kapal selam nuklir AUKUS sudah matang: Segera selesai dan akan diproduksi di Australia

Kapal selam nuklir AUKUSBAE Systems

AIRSPACE REVIEW – Desain kapal selam bertenaga nuklir AUKUS yang akan dibangun di Australia dinyatakan sudah matang dan harus diselesaikan dalam 12 hingga 24 bulan ke depan. Wakil Panglima Angkatan Laut Kerajaan Inggris Laksamana Madya Martin Connell menyatkan hal ini pada 8 April, seperti diberitakan National Defense.

Sebagai bagian dari perjanjian AUKUS, Amerika Serikat dan Inggris berbagi pengetahuan mereka dalam membangun dan mengoperasikan kapal selam bertenaga nuklir dengan Australia. Tujuan akhirnya Australia dapat membangun armada kapal selam ini sebagai benteng melawan Tiongkok.

Kesepakatan tersebut menyerukan AS untuk menjual kapal selam bertenaga nuklir kelas Virginia – dua bekas dan satu baru – ke Australia sementara negara tersebut bersiap untuk membangun basis industrinya hingga dapat memproduksi dan mempertahankan SSN AUKUS pada tahun 2040-an. Australia nantinya akan mengoperasikan delapan kapal selam sendiri dan tiga kapal selam AS. Kapal selam AUKUS pertama akan dibangun di Inggris.

“Karena Angkatan Laut AS (US Navy) dan Angkatan Laut Kerajaan (Royal Navy) telah bekerja sama dalam teknologi ini sejak tahun 1960-an, untuk merancang kapal selam bertenaga nuklir terbaik di kelasnya yang baru bukanlah suatu hal yang sulit,” ujar Connell dalam Konferensi Liga Laut – Udara -Ruang Angkasa di National Harbor, Maryland.

“Kami memiliki pengalaman transfer teknologi selama puluhan tahun dengan Amerika Serikat. Jadi, kami mengembangkannya,” lanjutnya.

Hal ini merupakan perkembangan positif pada bulan Maret ketika Australia mengumumkan dua mitra industri utamanya yang akan membentuk usaha patungan untuk memproduksi kapal selam kelas AUKUS, yaitu BAE Systems Inggris dan ASC Pty Ltd. Australia. BAE Systems adalah pembuat kapal selam kelas Astute bertenaga nuklir di Inggris, sementara ASC membangun dan menopang kapal selam bertenaga diesel Australia.

Warga Australia sudah bekerja di Inggris untuk merancang desain tersebut, lanjut dia. Ada diskusi yang sedang berlangsung mengenai persyaratan berdasarkan lingkungan operasi di masa depan. “Kami benar-benar ingin memanfaatkan kemampuan terbaik yang ada saat ini,” kata Cornell.

Pat Conroy, Menteri Industri Pertahanan, Pembangunan Internasional dan Pasifik Australia, mengatakan akan ada kurva pembelajaran yang curam bagi ASC milik pemerintah. Tidak ada keraguan bahwa diperlukan peningkatan untuk mencapai standar nuklir, kata dia. Namun ia juga mencatat bahwa perusahaan tersebut telah menjalin kemitraan jangka panjang dengan kontraktor AS, Electric Boat.

Australia menginvestasikan 30 miliar dolar Australia (20 miliar dolar AS) untuk meningkatkan basis industri kapal selam. Diakui, hal ini merupakan usaha industri terbesar yang pernah dilakukan Negeri Kanguru.

Ia memperkirakan Australia akan membutuhkan sekitar 20.000 pekerja tambahan. Pemerintah mendanai 4.000 tempat di universitas-universitas bagi mahasiswa untuk mengembangkan keahlian di bidang teknik tenaga nuklir, tambahnya.

Warga Australia pertama yang bersekolah di sekolah kapal selam AS diperkirakan akan lulus pada minggu tanggal 15 April, kata Laksamana Madya Robert Gaucher, Komandan Pasukan Kapal Selam Angkatan Laut AS, Armada Atlantik AS, dan Komando Kapal Selam Sekutu. Ia memperkirakan 100 warga Australia akan lulus dari sekolah kapal selam AS pada akhir tahun.

“Kami sudah menempatkan pekerja pemeliharaan Australia di galangan kapal Pearl Harbor. Kami sudah memasukkan pelaut ke dalam tender,” kata dia.

Tujuannya adalah untuk memiliki kekuatan kapal selam Australia yang terlatih sepenuhnya ketika Amerika Serikat dijadwalkan mulai menyewakan kapal selam bertenaga nuklir kelas Virginia ke Australia pada jangka waktu 2032, katanya. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *