AIRSPACE REVIEW – Berdasarkan penilaian dan analisis militer, media Polandia Defenxe24 menyatakan bahwa tentara Rusia dapat mempertahankan konflik di Ukraina selama 2-3 tahun ke depan, mengingat cadangan persenjataan dan mesin militer yang ada.
Pernyataan tersebut diperkuat dengan citra satelit baru-baru ini yang menunjukkan tumpukan ratusan tank T-80 di dekat St Peterburg, Rusia.
Secara khusus, satelit tersebut telah menangkap inventaris yang ditemukan dari Pabrik Perbaikan Lapis Baja ke-61. Fasilitas ini adalah salah satu dari banyak pabrik tank di bawah naungan Uralvagonzavod.
Banyak dari tank T-80 yang disimpan terlihat memiliki warna coklat, menurut citra satelit. Warna coklat pekat ini mungkin merupakan indikasi tank-tnk tersebut telah berkarat. Meskipun kamuflase tank berwarna coklat sudah sering terdengar, biasanya kamuflase ini dipadukan dengan warna lain.
Warna coklat pekat pada tank-tank tersebut sangat berbeda dengan tank hijau yang menampilkan corak berbeda-beda. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang kemungkinan terjadinya karat.
Selama perang dengan Ukraina sejak Februari 2022, militer Rusia lebih mengandalkan tank yang hemat biaya seperti T-72 dan T-90, sehingga menghasilkan surplus T-80 yang banyak Para pengamat mencatat adanya pengurangan nyata dalam jumlah tank di fasilitas perbaikan tersebut, seperti diberitakan Bulgarian Military (1/4).
Kementerian Pertahanan Rusia diberitakan sedang mengevaluasi kembali analisis biaya-manfaat mengenai modernisasi tank T-80. Tank-tank ini kemungkinan akan diubah menjadi standar BVM (Bolshaya Modernizaciya atau Modernisasi Besar).
T-80BVM hadir dengan mesin dan sistem transmisi yang ditingkatkan. Tank menggunakan mesin turbin gas baru GTD-1250, sebuah peningkatan signifikan dari GTD-1000TF asli T-80, yang memberikan tambahan tenaga dan efisiensi.
Peningkatan ini tercermin dalam akselerasi, kelincahan, dan kinerja keseluruhan di berbagai permukaan medan. T-80BVM juga telah meningkatkan standar perlindungan, yang dilengkapi dengan lapis baja reaktif eksplosif “Relikt”.
Dengan ini T-80BVM menjadi lebih tangguh terhadap serangan senjata antitank dibandingkan pendahulunya T-80, yang menggunakan lapis baja Kontakt-5. Dalam hal kekuatan ofensif, T-80BVM menampilkan peningkatan penting dengan meriam smoothbore 125 mm 2A46M-4 yang baru.
Senjata baru ini menawarkan laju tembakan yang lebih tinggi, melampaui pendahulunya T-80 dengan kanon 2A46-2. T-80BVM berkemampuan menembakkan rudal antitank 9M119M1 Invar-M yang memberikan keunggulan luar biasa dalam peperangan jarak jauh.
T-80BVM juga telah dibekali dengan sistem penglihatan penembak multi-saluran terintegrasi, Sosna-U, dikombinasikan dengan sistem pengendalian tembakan 1A40-4. Hal ini menjamin peningkatan bidikan dan pelacakan bahkan dalam kondisi cuaca buruk atau saat malam tiba. Terakhir, T-80BVM dilengkapi dengan sistem navigasi dan peralatan komunikasi canggih.
Bisa dibilang, memodernisasi tank-tank T-80 lawas ini adalah pilihan yang logis dibandingkan dengan memproduksi kendaraan baru, apalagi tak ada tanda-tanda perang antara dua negara pecahan Uni Soviet ini akan berakhir dalam waktu dekat. (RBS)