AIRSPACE REVIEW – Brasil meluncurkan S. Tonelero (S42), kapal selam serang kelas Riachuelo ketiga hasil kerja sama dengan Naval Group dari Prancis. Peluncuran kapal selam ini disaksikan oleh Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Perancis Emmanuel Macron di Itaguaí Construções Navais, Brasil pada 27 Maret 2024.
Kapal selam S.Tonelero telah dibangun seluruhnya di Brasil oleh Itaguaí Construções Navais (ICN) berkat transfer teknologi yang sukses selama bertahun-tahun dalam kemitraan dengan Naval Group.
Kapal selam ketiga ini akan segera memulai uji coba laut untuk dikirimkan pada tahun 2025. Sementara kapal selam keempat, yakni Angostura (S43), akan diluncurkan pada tahun depan.
Brasil mengakuisisi empat unit kapal selam kelas Riachuelo dari Naval Group. Dua kapal yang pertama yakni Riachuelo (S40) dan Humaitá (S41) telah berdinas di Angkatan Laut Brasil, masing-masing pada 1 September 2022 dan 12 Januari 2024.
Kapal selam kelas Riachuelo dirancang khusus untuk perannya di Angkatan Laut Brasil. Kapal selam ini merupakan versi lanjutan dari kapal selam kelas Scorpene yang telah digunakan di banyak angkatan laut di seluruh dunia.
Karakteristik teknis kapal selam kelas Riachuelo dinilai cukup mengesankan. Kapal memiliki panjang 75,9 m, lebar 6,2 m, dan draft 5,5 m. Dimensi ini membuatnya lebih besar dari kapal selam kelas Scorpene, sehingga memberikan lebih banyak ruang untuk awak dan peralatan.
Kapal selam kelas Riachuelo memiliki bobot perpindahan permukaan sekitar 1.870 ton dan bobot perpindahan bawah air sekitar 2.200 ton. Bobot perpindahan ini memungkinkannya untuk tetap stabil di dalam air, baik di permukaan maupun di bawah air.
Kapal selam kelas Riachuelo mampu menyelam hingga kedalaman 300 m, sehingga memungkinkan untuk menghindari deteksi dan melakukan operasi rahasia. Kapal mampu menjangkau jarak 6.800 mil laut dengan kecepatan 8 knot saat terapung, dan jarak 550 mil laut dengan kecepatan 5 knot saat terendam.
Dalam hal persenjataan, Riachuelo dilengkapi dengan enam tabung torpedo 533 mm. Sementara untuk mesin, kapal ditenagai oleh mesin sistem diesel-listrik. Sistem ini mencakup empat generator diesel MTU 12V 396 SE84 dan satu motor listrik Jeumont-Schneider.
Generator diesel memberikan tenaga saat kapal selam berada di permukaan, sedangkan motor listrik digunakan saat kapal selam berada di bawah air. (RNS)