AIRSPACE REVIEW – Angkatan Udara AS (USAF) akan menambah lima pesawat serang elektronik EA-37B Compass Call ke dalam jajarannya pada tahun fiskal mendatang 2025. Pesawat baru akan menggantikan peran armada EC-130H yang sudah tua.
Armada EA-37B akan ditempatkan di Pangkalan Angkatan Udara Davis-Monthan, Arizona. Lima pesawat sebelumnya telah dipesan untuk USAF.
Compass Call dirancang sebagai platform pengganggu sinyal musuh, termasuk sistem komunikasi, radar, dan navigasi. Pesawat ini dapat menekan pertahanan udara musuh dengan memblokir koneksi antara sistem senjata dan jaringan komando dan kontrol.
EA-37B dilengkapi dengan perangkat keras dan perangkat lunak yang memberikan kemampuan bagi penerbang untuk meretas perangkat nirkabel maupun fungsi lainnya.
Basis pesawat yang digunakan adalah jet bisnis Gulfstream G550 yang dilengkapi dengan peralatan serangan elektronik canggih oleh tim L3Harris-BAE Systems.
Pesawat mampu terbang lebih tinggi dari 40.000 kaki dan terbang dengan kecepatan 600 mph atau dua kali lebih tinggi dan lebih cepat dari pesawat lama EC-130H.
BAE Systems membangun komponen serangan elektronik pada Compass Call baru di Hudson, New Hampshire. Sementara L3Harris mengintegrasikan perangkat keras khusus misi tersebut ke dalam jet bisnis Gulfstream G550 di fasilitasnya di Waco, Texas.
Compass Call akan melakukan berbagai misi peperangan elektronik (EW) untuk mengganggu sinyal musuh, termasuk sistem komunikasi, radar, dan navigasi.
BAE dalam rilisnya mengatakan, hal ini termasuk menekan pertahanan udara musuh dengan memblokir kemampuan mereka untuk mengirimkan informasi antara sistem senjata dan jaringan komando dan kontrol.
USAF akan dilengkapi dengan total 10 pesawat ini. Pesawat pertama telah diterima pada September 2023.
(RNS)