AIRSPACE REVIEW – Polisi Korea Selatan menggeledah fasilitas Korea Aerospace Industries (KAI) sebagai bagian dari penyelidikan atas dugaan pencurian data jet tempur KF-21 Boramae oleh insinyur Indonesia.
Penyelidikan atas kasus ini dilakukan bersama oleh tim gabungan pemerintah yang terdiri dari Defense Acquisition Program Administration (DAPA), Komando Kontra Intelijen Pasukan, Badan Intelijen Nasional Korea Selatan, dan Kepolisian Korea Selatan terhadap insinyur Indonesia.
“Departemen Investigasi Keamanan Badan Kepolisian Provinsi Gyeongnam mengirim sekitar 10 penyelidik ke markas KAI di Sacheon, Gyeongsang Selatan, sekitar jam 9 pagi pada hari Jumat untuk mengamankan data terkait dari komputer kerja dua insinyur Indonesia yang terlibat dalam proyek KF-21,” lapor Joongang Daily mengutip media lokal dan sumbernya sendiri. Selain itu, rumah salah satu dari dua insinyur Indonesia juga digeledah.
Polisi yang terlibat dalam penyelidikan menolak untuk memberikan rincian kepada media.
“Karena penyelidikan sedang berlangsung, kami tidak dapat memberikan informasi apa pun selain bahwa penyelidikan tersebut dilakukan atas dugaan pelanggaran Undang-Undang Program Akuisisi Pertahanan,” kata seorang pejabat polisi.
Kedua insinyur Indonesia pertama kali tertangkap pada 17 Januari saat mencoba menyelundupkan drive USB dari fasilitas KAI yang berisi data berkaitan dengan proyek KF-21. Mereka saat ini dilarang meninggalkan Korea.
Tim investigasi gabungan pemerintah terlebih dahulu melakukan penyelidikan internal sebelum meminta polisi mengusut kasus tersebut pada 22 Januari. (RNS)
kalau Korsel mempersulit keikutsertaan Indonesia dg program KFX, mungkin saat yang pas untuk mundur dan fokus upgrade F-16, dan lengkapi pendukung Rafale F4, lanjutkan pengadaan F 15EX dll