AIRSPACE REVIEW – Departemen Angkatan Udara Amerika Serikat akan melakukan perubahan besar pada struktur, organisasi, dan pelatihannya. Hal ini untuk memperkuat formasi kekuatan agar dapat bersaing dengan China dan sebagai antisipasi jika konflik terjadi dengan Negara Tira Bambu.
Setelah menggunakan dua tahun pertamanya sebagai Menteri Angkatan Udara untuk memfokuskan departemennya dalam mencapai tujuh tugas operasional dan memberikan kemampuan operasional secara lebih efektif, Frank Kendall memerintahkan peninjauan menyeluruh terhadap lima lini upaya di seluruh departemen guna menghilangkan hambatan terhadap kesiapan saat ini dan masa depan. Hal ini juga sekaligus memungkinkan perkembangan pesat dan integrasi teknologi serta kemampuan baru ke dalam struktur, taktik, dan doktrin layanan.
Dalam hal kemampuan operasional, Departemen Angkatan Udara akan memastikan kemampuan Serangan Global di masa depan dengan mengirimkan pesawat pengebom B-21 Raider baru dan senjata jarak jauh yang canggih. Selain itu memperbarui pangkalan agar lebih tangguh dalam serangan dan mengerahkan pasukan tempur dan mobilitas untuk beroperasi dari lokasi yang sulit.
Aset ruang angkasa militer tidak terlewatkan untuk dirombak demi memungkinkan menjadi arsitektur satelit yang berkembang biak menjadi sebuah kekuatan yang besar yang dapat didistribusikan sehingga sulit untuk dilumpuhkan oleh satu atau beberapa senjata antisatelit.
Dikatkan bahwa China merupakan musuh yang berpikir dan mempunyai sumber daya yang baik. “Mereka sekarang memikirkan hal-hal yang kami katakan akan kami lakukan dan bagaimana mereka akan mengalahkan mereka. Makanya kita harus optimasi ulang,” kata Kendall seperti diwartakan Air & Space Forces Magazine.
Kesimpulan tersebut mendorong perombakan terbesar Departemen Udara dalam beberapa dekade, dan membentuk kembali cara Angkatan Udara dan Luar Angkasa beroperasi di masa depan.
Kendall melihat adanya perubahan di markas besarnya di Pentagon, namun juga adanya penyesuaian substansial dalam Komando Utama Angkatan Udara dan perombakan pelatihan secara signifikan, termasuk latihan yang dirancang untuk menguji tekanan pelatihan tersebut guna mengidentifikasi kekurangan.
Departemen Angkatan Udara memiliki dua layanan dengan ukuran, struktur, dan kemampuan yang sangat berbeda. Namun keduanya menghadapi hambatan dalam perjuangan mereka untuk melakukan modernisasi dan mempersiapkan diri menghadapi musuh yang lebih kompleks dan mampu. Departemen ini membawahi Angkatan Udara dan Angkatan Luar Angkasa. (RNS)