AIRSPACE REVIEW – Perusahaan ST Engineering Singapura, pada akhir Februari lalu, mengumumkan mengenai pesanan pertama pesawat WiGE (wing-in-ground effect aircraft) rancangannya yang akan mulai beroperasi pada tahun 2025.
Pesawat yang diberi nama Airfish-8 ini akan melayang sangat dekat dengan ombak, mampu bergerak di atas air tiga kali lebih cepat daripada kapal permukaan air, dan 2-3 kali lebih efisien daripada pesawat terbang.
Airfish-8 mengadopsi sayap delta terbalik yang sangat besar, ekor T ganda, dan dua mesin model pusher di atas punggungnya.
Tenaga penggeraknya berupa mesin mobil V8 berkekuatan 500 ps, yang dapat diisi dengan bahan bakar biasa tanpa timbal.
Wahana terbang berbentuk ikan pari ini diawaki dua kru dan menampung delapan penumpang atau hingga satu ton kargo.
Untuk mengoperasikannya tidak memerlukan infrastruktur khusus, karena akan beroperasi di fasilitas dermaga kapal biasa.
Airfish-8 akan mendorong dirinya keluar dari pelabuhan di atas air, kemudian melaju hingga mencapai kecepatan lepas landas. Selanjutnya pesawat akan melayang dan tetap berada di ketinggian antara 0,6-7 m di atas permukaan air dan terbang dengan kecepatan jelajah sekitar 167 km/jam.
Meskipun tidak secepat pesawat amfibi, Airfish-8 WiGE jauh lebih efisien dan lebih mudah untuk diterbangkan.
ST Engineering sendiri telah menjalin usaha patungan dengan Peluca yang sebelumnya dikenal sebagai Wigetworks, untuk mengomersialkan Airfish dengan nama ST Engineering AirX.
AirX kini telah mengumumkan penjualan ke pelanggan pertamanya, total akan mengirimkan hingga 10 pesawat ke Eurasia Mobility Solutions. Pesawat akan digunakan dalam pariwisata dan transportasi pribadi di sekitar Turkiye. (RBS)