BEREDAR informasi yang menyebut bahwa jet tempur F-15EX dapat terbang dengan kecepatan maksimum hingga tiga kali kecepatan suara (Mach 3). Tergelitik dengan informasi tersebut, portal The War Zone melakukan penelusuran dengan mewawancarai Juru Bicara Boeing serta mantan pilot yang pernah menerbangkan F-15.
Klaim asli tersebut awalnya muncul dalam artikel di Aviation Week pekan lalu dalam penyelenggaraan Singapore Airshow 2024. Dalam tulisannya, majalah penerbangan terkemuka itu mengutip Rob Novotnym Manajer Program F-15EX Eagle II di Boeing yang mantan pilot uji F-15 Angkatan Udara AS (USAF).
Novotny menyatakan bahwa jet tempur F-15EX dalam konfigurasi “bersih” yaitu tanpa tiang gantungan di sayap (pylon), amunisi, atau sensor eksternal, dapat terbang dengan kecepatan hingga Mach 2,9 ( 2.225 mil/jam) di atas permukaan laut.
Sementara sebelumnya, tidak pernah terdengar pernyataan kalau Eagle II dapat terbang secepat itu.
The War Zone selanjutnya mengonfirmasi pernyataan Novotny dengan menanyakan kepada Juru Bicara Boeing. Pertanyaan tersebut kemudian dijawab dengan pernyataan bahwa kecepatan tertinggi F-15EX tidak melebihi Mach 2,497.
Meski demikian ditambahkan bahwa hal itu tidak bersifat mutlak mengingat F-15EX ditenagai mesin kembar General Electric F110-GE-129 dengan gaya dorong masing-masing 29,500 pon pada saat mode afterburner penuh.
Ditegaskan bahwa bagi pilot garis depan, untuk menerbangkan F-15EX hingga kecepatan Mach 2,5 kemungkinan besar tidak akan dilakukan. Sebab, kecepatan tersebut dapat tercapai bila pesawat dalam kondisi “bersih” tadi, tanpa tiang gantungan, tanpa persenjataan, maupun tanpa tangki bahan bakar tambahan.
Sementara dalam pertunjukan udara di sebuah airshow, pesawat melakukan manuver yang fantastis karena beragam muatan tambahan yang memberatkan itu telah dicopot.
Salah satu aspek yang paling membingungkan dari komentar awal Manajer Program F-15EX, adalah tekanan panas yang terjadi pada kecepatan tinggi, terutama di atas Mach 2. Bagaimana bisa sebuah F-15, yang tidak pernah dirancang untuk mencapai kecepatan itu dapat bertahan? Sementara pesawat dibatasi oleh beban termal yang disebabkan oleh gesekan udara pada badan pesawat dan mesin.
Mengenai pertanyaan tentang seberapa cepat operasional F-15 terbang secara teratur, seorang mantan pilot F-15E USAF berpengalaman mengatakan bahwa Strike Eagle yang ditenagai oleh dua mesin Pratt & Whitney F100-PW-220 (masing-masing menghasilkan gaya dorong 23.500 pon) maupun dengan mesin F100-PW-229 (masing-masing 29.000 pon) mampu terbang hingga kecepatan lebih dari Mach 2,5.
Pilot yang lain, Paul Woodford mantan pilot F-15C, yang menerbangkan pesawat tersebut pada tahun 1980-an menggunakan dua mesin Pratt & Whitney F100, mengatakan bahwa kecepatan tertinggi yang pernah ia jajal dengan pesawat dalam konfigurasi “bersih” adalah Mach 2,21.
Ia menambahkan bahwa F-15EX bisa saja memiliki kecepatan yang lebih tinggi karena didukung mesin yang lebih baik dan lebih bertenaga.
Namun begitu, perlu dicatat bahwa desain badan dari F-15EX tetap sama dengan pendahulunya, tapi pesawat ini dilengkapi dengan kanopi dua tempat duduk yang lebih besar.
-RNS-