Sukses dalam penjualan ke Korea Selatan, Embraer kini melihat peluang yang tinggi bagi pasar pesawat angkut C-390 Millennium di Asia

C-390 MilleniumEmbraer

SETELAH sukses dalam penjualan pesawat angkut militer multiperan C-390 Millennium ke Korea Selatan, pabrikan Embraer dari Brasil kini melihat peluang yang besar untuk penjualan pesawat ini di Asia.

Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) Korea Selatan sebelumnya telah memilih C-390 pada bulan Desember di bawah program Large Transport Tactical Aircraft II senilai 544 juta USD. Meskipun pesawat kargo telah mendapatkan keuntungan dari negara-negara Eropa dan Timur Tengah pada tahun 2023, pesanan tersebut merupakan yang pertama bagi perusahaan tersebut di Asia.

“Keputusan Korea sangat penting,” kata Chief Commercial Officer Embraer untuk Bisnis Internasional Federico Lemos kepada wartawan saat briefing keamanan dan pertahanan di Singapore Airshow 2014. “Kami menerima banyak minat dan ini adalah bagian dari peluang yang lebih besar,” ujarnya dikutip Defense News.

Embraer tidak mengungkapkan target pasarnya, namun para pejabat mengindikasikan bahwa pelanggan baru mungkin akan terungkap pada kuartal pertama.

Para pejabat mengatakan mereka berencana untuk membawa pesawat C-390 yang dipamerkan di Singapore Airshow 2024 ke negara-negara lain di kawasan sebelum kembali ke Brasil.

Meskipun tidak ada pesanan yang dipublikasikan di Asia Tenggara, perusahaan tersebut menandatangani perjanjian pemeliharaan, perbaikan, dan perombakan dengan ST Engineering minggu ini yang didedikasikan hanya untuk C-390.

Para eksekutif juga mengatakan Embraer bermaksud memanfaatkan kemitraan yang sudah ada dengan perusahaan Swedia Saab untuk menjajaki pasar baru.

Perusahaan-perusahaan tersebut menandatangani kesepakatan lini produksi untuk pesawat tempur Saab Gripen di pabrik Gaviao Pexioto milik Embraer di Brazil pada bulan Mei lalu dan telah menyetujui untuk mengirim C-390 bersama-sama ke Angkatan Udara Swedia.

Selain kemitraan dengan Saab, Embraer telah terlibat dengan perusahaan domestik untuk menawarkan C-390.

Awal bulan ini, perusahaan tersebut bermitra dengan Sistem Pertahanan Mahindra India untuk menawarkan C-390 kepada Angkatan Udara India. IAF berupaya mengganti pesawat AN32 yang sudah tua dan dilaporkan berencana memesan 40 hingga 80 pesawat angkut menengah.

Pada Desember 2023, DAPA mengakuisisi tiga KC-390 senilai KRW 710 miliar, dengan pengiriman pesawat pertama pada tahun 2026.

Disebutkan, alasan di balik pemilihan C-390 terletak pada biaya dan kinerjanya yang kompetitif, yang sangat cocok dengan pesaing lain seperti Lockheed Martin C-130J Super Hercules dan Airbus A400M Atlas.

Dengan akuisisi ini, Negeri Ginseng akan menjadi operator ke delapan dari C-390. Hingga saat ini C-390 telah operasional dengan Angkatan Udara Brasil dan Angkatan Udara Portugal. Sementara lima negara yang menunggu kedatangannya adalah Austria, Republik Ceko, Hongaria, Belanda, serta Saudi Arabia.

Di kelasnya, C-390 bersaing langsung dengan Antonov An-178 dari Ukraina, Lockheed Martin C-130J dari Amerika Serikat, Shaanxi Y-9 dari China, dan Airbus A400M Uni Eropa.

-RNS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *