PABRIKAN Saab dari Swedia mengatakan, pihaknya dapat mengirimkan jet tempur Gripen ke Ukraina dalam waktu yang cepat. Namun, hal ini bisa dilaksanakan apabila Pemerintah Swedia mengizinkannya.
Saab menambahkan, pengiriman jet tempur Gripen ke Ukraina akan menjadi opsi realistis untuk memperkuat Angkatan Udara Ukraina. Pesawat ini akan menjadi pelengkap jet F-16 yang akan dikirimkan negara donatur tahun ini.
“Kami berharap jika keputusan tersebut mendapat persetujuan dari Pemerintah Swedia, pengiriman pesawat ke Ukraina akan memakan waktu cukup cepat. Saat ini kami bergerak ke arah yang benar,” ujar Kepala Pemasaran Saab, Mikael Franzén, kepada Defense News.
Rupanya, salah satu syarat keputusan ini adalah aksesi Swedia ke NATO. Turkiye, yang sudah beberapa lama tidak mengambil keputusan ini, telah meratifikasinya. Hongaria harus segera melakukan hal yang sama.
“Masih ada dorongan besar dari dalam dan luar Swedia agar kami mengirim Gripen ke Ukraina, dan kami siap menyediakannya jika ada keputusan yang diambil pemerintah mengenai hal ini,” lanjut Franzén.
Perwakilan Saab juga membenarkan informasi bahwa pilot Angkatan Udara Ukraina telah berhasil menguji pesawat Gripen di Swedia tahun lalu.
Pilot Ukraina menjalani apa yang disebut “pelatihan pendahuluan”, yang mencakup pelatihan simulator serta penerbangan praktis dengan pesawat. Kemudian, hal ini dianggap sebagai langkah positif untuk mentransfer jet tersebut ke Ukraina.
Mantan pilot Gripen dan penasihat operasi udara Saab, Jussi Halmetoja, mengatakan dalam komentarnya pada publikasi tersebut bahwa diperlukan waktu empat hingga enam bulan untuk melatih pilot untuk serangkaian tugas terbatas pada pesawat ini, termasuk penggunaan sistem tempur.
Namun proses ini secara umum mungkin akan memakan waktu lebih lama. Karena dalam kasus F-16, Amerika Serikat memutuskan untuk menambah durasi pelatihan bagi pilot Ukraina, sehingga mereka dapat melakukan tugas tempurnya dengan lebih baik di Ukraina.
“Salah satu tantangan awal yang dapat dengan mudah diatasi adalah kendala bahasa, namun mengajari mereka cara merawat pesawat dan menggunakan senjata serta taktik, teknik, dan prosedur dengan benar adalah tantangan yang lebih sulit,” ujar Halmetoja.
Sebelum ini, Swedia telah berkontribusi memberikan bantuan militernya ke Ukraina. Negara Nordik ini mengirimkan paket bantuan militer, termasuk versi terbaru CV90 IFV.
-RNS-