PERANG Rusia-Ukraina akan memasuki waktu dua tahun pada 24 Februari, dan pertempuran antara dua negara pecahan Uni Soviet tersebut masih terus berlanjut entah sampai kapan. Muncul kekhawatiran di pihak Ukraina bila Rusia akan kembali melakukan serangan besar menjelang/sesudah atau pada hari peringatan dua tahun perang sebut.
Sementara itu, militer Rusia diketahui terus menumpuk gudang senjatanya baik dengan produk buatan industri dalam negeri maupun impor dari negara lain seperti dari Iran dan Korea Utara.
Baru-baru ini, Reuters memberitakan mengenai pengiriman sekitar 400 rudal balistik ke Rusia, dari sumber yang enggan disebutkan namanya. Jenis rudal yang dikirimkan tersebut adalah keluarga Fateh-110, yang memiliki jarak jangkau antara 300 km hingga 700 km.
Menurut laporan tersebut, Iran mulai memasok rudal balistik tersebut ke Rusia sejak Januari 2024.
Hingga saat ini, sudah ada empat pengiriman rudal, dan beberapa lagi diperkirakan akan dikirimkan dalam beberapa minggu mendatang. Pengangkutan rudal-rudal ini, difasilitasi baik melalui Laut Kaspia dan angkutan udara dari Iran.
Seorang pejabat Iran yang tidak mau disebutkan namanya mengindikasikan kepada Reuters bahwa akan ada lebih banyak pengiriman dan menegaskan hak Iran untuk mengekspor senjata ke negara mana pun yang mereka inginkan.
Belum ada komentar resmi dari pemerintah AS atau pihak berwenang Ukraina terkait transfer rudal balistik dari Iran ke Rusia ini.
Menariknya, 400 rudal balistik yang dikirimkan Iran ini melebihi kapasitas produksi kompleks industri militer Rusia untuk jenis persenjataan ini, Bulgarian Military melaporkan.
Industri dalam negeri Rusia saat ini dapat memproduksi sekitar 30 rudal balistik OTRK Iskander setiap bulannya bulan, atau sekitar 360 dalam setahunnya.
-RBS-