AF-1M Falcão ‘Si Bungkuk dari Neraka’ yang telah dimodernisasi milik Angkatan Laut Brasil

Brazilian Navy AF-1 Falcao _ Airspace ReviewX, Wikipedia

ANGKATAN LAUT Brasil (MB) memperoleh 23 pesawat A-4 Skyhawk bekas dari Angkatan Udara Kuwait pada tahun 1997. Setelah mengisi kekuatan Angkatan Laut Brasil, pesawat tempur buatan Douglas (selanjutnya menjadi McDonnell Douglas), Amerika Serikat ini berganti nama menjadi AF-1 Falcão yang berarti Elang. Pesawat-pesawat itu, tiba di kota Arrail do Cabo, Brasil pada 5 September 1998

Brasil merupakan salah satu pengguna terakhir dari armada A-4 Skyhawk. Negeri Bola ini mengakuisi A-4 Skyhawk bekas dari Kuwait senilai 70 juta USD, terdiri dari 20 A-4KU dan 3 TA-4KU Skyhawk. Pesawat-pesawat itu merupakan modifikasi dari tipe A-4M dan TA-4J yang dimiliki Kuiwait sejak tahun 1977.

Ini adalah A-4 Skyhawk model terakhir yang dibuat oleh oleh Douglas. Pesawat-pesawat tersebut dibeli oleh Brasil karena masih memiliki jam terbang yang rendah dan dalam kondisi yang bagus dan harga yang bersaing.

Brasil selanjutnya memodernisasi pesawat-pesawat AF-1 di pabrik Embraer, di Gavião Peixoto (SP). Modernisasi meliputi perubahan sistem pembangkit elektrikal, komputer pusat RSMC (Mission Computer) yang mengelola seluruh pemrosesan data, pemasangan radar multimode, integrasi sistem Radar Warning Receiver (RWR), serta radio komunikasi baru.

Selain itu juga pemasangan sistem pembangkit oksigen otonom (OBOGS), perubahan desain dashboard pesawat menjadi glass cockpit dengan penerapan dua Color Multi-Function Display (CMFD) dan Head-Up Display (HUD), serta Hands on Throttle and Stick (HOTAS) ). Intinya, pesawat yang sering dijuluki sebagai “Si Bungkuk dari Neraka” ini kini menjadi modern.

AF-1 dilengkapi dengan radar Israel EL/M 2032, yang memiliki mode operasi berikut udara ke udara, udara ke laut, udara ke darat dan navigasi, serta mode lainnya. Peran utamanya adalah mendeteksi dan melacak target udara dan target permukaan, selain untuk menyediakan pengukuran jarak udara ke darat untuk subsistem pembidik senjata.

Radar dalam sub-mode TWS (Tracking While Scan) mampu secara otomatis menemukan dan melacak 64 target, secara bersamaan, di laut atau di darat. Dalam mode SAR (Synthetic Aperture), dimungkinkan untuk melakukan pemetaan terestrial dalam operasi pengintaian.

Armada AF-1 Falcão menjadi kekuatan Skuadron 1 Pesawat Intersepsi dan Serangan Angkatan Laut Brasil. Pesawat versi tandem seat yang memungkinkan pelatihan dan persiapan pilot, selain melaksanakan misi lainnya di skadron.

Proyek modernisasi AF-1 diluncurkan oleh Angkatan Laut Brasil pada tahun 2009 senilai 106 juta USD dengan target penyelesaian tahun 2015. Embraer bertanggung jawab atas modernisasi 12 pesawat AF-1, terdiri dari 9 varian kursi tunggal dan 3 varian kursi ganda. Namun jumlah tersebut kemudian dikurangi menjadi enam pesawat saja, akibat penonaktifan Kapal Induk NAe A-12 São Paulo pada tahun 2017. Belakangan Brasil memodernisasi lagi satu unit AF-1 tambahan.

Selain untuk meningkatkan kapabilitas pesawat, proyek ini juga bertujuan untuk memodernisasi dan memperpanjang masa pakainya selama 10 tahun ke depan hingga tahun 2030-an.

Pada Maret 2022 lalu Angkatan Laut Brasil menerima jet tempur AF-1 ketujuh dan terakhir hasil modernisasi. Penerimaan pesawat AF-1A dengan nomor ekor N-1004 itu dilaksanakan pada tanggal 7 Maret . Armada AF-1 yang dimodernisasi kadang-kadang disebut sebagai AF-1M.

Total, lima pesawat AF-1 kursi tunggal dan dua AF-1A kursi ganda dari Skuadron Falcão yang berbasis di Pangkalan Udara Angkatan Laut São Pedro da Aldeia semuanya dimodernisasi ke standar AF-1B dan AF-1C. Satu pesawat AF -1B jatuh pada Juli 2016.

Walau berusia tua, AF-1M Angkatan Laut Brasil adalah pesawat yang telah dimodernisasi dan akan melaksanakan tugasnya sesuai dengan perkembangan zaman.

-RNS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *