AS akan menyediakan Bom Diameter Kecil yang Diluncurkan di Darat (GLSDB) ke Ukraina

GLSDBSaab

AMERIKA SERIKAT akan menyediakan Bom Diameter Kecil yang Diluncurkan di Darat (GLSDB) kepada Ukraina. GLSDB akan dikirimkan ke Ukraina pada awal tahun 2024 ini setelah mundur dari jadwal semula yang direncanakan pada musim dingin tahun lalu, menurut pernyataan Boeing.

Bom GLSDB dikembangkan bersama oleh Boeing dan Saab. Bom ini memiliki jangkauan serangan hingga 150 km, melampaui kemampuan proyektil roket standar seperti GMLRS.

Dilengkapi dengan panduan satelit (GPS) dan sistem navigasi inersia, GLSDB memastikan penargetan yang tepat, memungkinkan pasukan Ukraina untuk secara efektif menyerang jalur logistik dan sasaran strategis Rusia jauh di dalam wilayah musuh.

GLSDB menggabungkan teknologi propulsi roket 227 mm tak terarah yang sudah tidak terpandu dengan ketepatan bom luncur GBU-39, yang berbobot sekitar 130 kg.

Tidak seperti senjata artileri tradisional, GLSDB menawarkan cakupan 360 derajat untuk sudut serangan tinggi dan rendah, terbang di sekitar medan untuk mencapai sasaran di belakang pegunungan, atau berputar kembali ke sasaran di belakang kendaraan peluncuran.

Grup Saab mengizinkan Bom Diameter Kecil (SDB) GBU-39 Boeing diluncurkan dari darat dengan berbagai peluncur dan konfigurasi. Kemampuannya untuk terbang dengan lintasan non-balistik dan melakukan manuver memperluas jangkauan tentara Ukraina, memberikan solusi mobile untuk mencapai target yang sebelumnya tidak dapat diakses.

Selain itu, integrasi sistem navigasi di dalam bom memungkinkan penyebaran dari berbagai sudut, sehingga meningkatkan fleksibilitas operasional di medan perang.

Menurut Saab, pesawat layang tersebut akan lebih sulit dicegat karena dapat diprogram untuk mendekati target dari segala arah, dan dari berbagai sudut. Tidak seperti artileri konvensional yang mengikuti jalur yang dapat diprediksi dari peluncuran hingga tujuan, sayap dan kemampuan navigasi GLSDB memungkinkannya menghindari rintangan dan pertahanan anti-udara dengan mengarahkannya ke sekelilingnya, bahkan mendekati dari belakang sasaran.

Selain itu, karena GLSDB adalah bom layang, bom ini hanya memiliki sedikit tanda IR, sehingga menjadikannya target yang buruk untuk rudal pelacak IR seperti MANPADS. Ini akan menandai ekspor pertama senjata tersebut dan digunakan dalam pertempuran.

Ketika pertama kali diumumkan, diperkirakan diperlukan waktu hingga sembilan bulan untuk mengembangkan versi yang diluncurkan di darat, tetapi Boeing mengumumkan bahwa versi tersebut mungkin dapat dikirimkan pada awal musim semi tahun 2023.

Laporan awal mengenai rencana transfer GLSDB ke Ukraina muncul pada awal Februari tahun sebelumnya, yang menandakan langkah strategis Gedung Putih untuk meningkatkan kemampuan serangan darat Kyiv.

Setelah pengujian ekstensif, keputusan untuk memasok amunisi ini ke Ukraina menggarisbawahi potensinya sebagai solusi hemat biaya bagi pengguna sistem seperti M270 dan HIMARS. GLSDB ditawarkan ke Ukraina sebagai alternatif jarak jauh dari rudal ATACMS sepanjang 300 km (190 mil), yang harga per unitnya diperkirakan lebih dari 1 juta USD.

-JDN-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *