KEMENTERIAN PERTAHANAN Iran berkolaborasi dengan Angkatan Darat Iran untuk memasukkan drone baru buatan dalam negeri ke dalam unit-unit bersenjata di berbagai lokasi di seluruh negeri. Penyerahan drone dilaksanakan dalam sebuah upacara pada 23 Januari 2024, yang dihadiri oleh Menteri Pertahanan Iran dan Panglima Angkatan Darat Iran.
Beragam drone strategis versi tempur dan pengintaian secara resmi diintegrasikan ke dalam Angkatan Bersenjata negara tersebut, Tehran Times melaporkan. Drone ini termasuk Ababil-4, Ababil-5, yang dirancang untuk berbagai misi seperti pengintaian, pengawasan, peperangan elektronik, pengumpulan sinyal, dan pertempuran.
Selain itu, integrasi ini mencakup drone Arash dan Bavar, yang dilengkapi dengan kemampuan untuk misi destruktif, jarak jauh, dan serangan titik. Termasuk juga drone bermesin jet Karrar yang dirancang untuk misi serang dan pelacakan udara.
Berbicara pada upacara tersebut, Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Mohammad Reza Ashtiani menyampaikan pentingnya memperkuat pertahanan nasional. Dia menggarisbawahi bahwa integrasi drone ini akan secara signifikan meningkatkan kekuatan tempur tentara Republik Islam Iran.
Dalam upacara tersebut, Panglima Angkatan Darat Iran Mayjen Abdolrahim Mousavi juga menyampaikan pidatonya. Ia menyoroti, melalui kehadiran drone buatan dalam negeri ini menjadikan Angkatan Darat Iran makin kuat, serta meningkatkan kemandirian industri lokal dan keahlian para ilmuwan muda negara tersebut dalam desain dan pengembangan drone.
Dalam dua dekade belakangan ini, industri drone dalam negeri Iran terus melaju pesat. Melahirkan beragam drone di berbagai kelas, termasuk pula drone kamikaze seperti Shahed 136, yang sukses digunakan Rusia dalam perang melawan Ukraina.
-RBS-