TNI Angkatan Laut akan mengakuisisi sistem rudal pertahanan pantai YJ-12E China, pengganti Neptune dari Ukraina yang urung datang

YJ-12EIstimewa

BELUM LAMA ini beredar berita Indonesia telah menunjukkan minat untuk mengakuisisi sistem rudal antikapal YJ-12E buatan China untuk memenuhi kebutuhan kemampuan rudal pertahanan pantai Angkatan Laut Indonesia (TNI AL).

Kementerian Pertahanan RI mengumumkan rencananya untuk membeli sistem pertahanan rudal pesisir dan menyebarkannya di berbagai wilayah di negara ini untuk mempertahankan diri dari ancaman eksternal yang datang dari laut.

Sebelum melirik YJ-12E China, sebenarnya Kementerian Pertahanan RI berencana mendatangkan rudal pertahanan pesisir Neptune dari Ukraina. Namun karena pecahnya perang Rusia dengan Ukraina pada Februari 2022, tidak ada lagi kabar tentang pengadaan rudal Neptune tersebut.

Kembali ke rudal YJ-12E, ada laporan bahwa YJ-12E telah disertifikasi oleh Badan Penelitian dan Pengembangan TNI AL untuk kemungkinan akuisisi dan bahkan produksi lokal, merujuk APDJ pada 8 Januari 2024.

Lalu kehebatan apa yang ditawarkan oleh rudal YJ-12E ini?

Keluarga Ying Ji (Serangan Elang) ini dirancang oleh Akademi Ketiga China Aerospace Science and Industry Corporation (CASIC). Varian awal yang dikembangkan adalah rudal jelajah antikapal udara ke permukaan yang disebut sebagai YJ-12.

Selanjutnya CASIC mengembangkan varian baru berbasis kapal dengan kode YJ-12A dan berbasis darat (pesisir) dengan kode YJ-12B. Sementara varian ekspor berbasis pesisir mendapatkan kode YJ-12E.

Secara tampilan desain dan spesifikasi YJ-12 serupa dengan misil Kh-31P Rusia ini memiliki panjang 6,3 m, diameter 75 cm, dan berhulu ledak seberat 200-500 kg.

Rudal dibekali mesin ramjet dengan booster terintegrasi. Kecepatan maksimumnya antara 3-4 Mach dengan kisaran jangkauan 400 km.

Khusus untuk varian YJ-12B juga YJ-12E, sepasang rudal ditempatkan di atas truk berpenggerak 6X6.

-RBS-

2 Replies to “TNI Angkatan Laut akan mengakuisisi sistem rudal pertahanan pantai YJ-12E China, pengganti Neptune dari Ukraina yang urung datang”

  1. Kita akan berhadapan dengan Tiongkok di Natuna Utara, jika menempatkan rudal ini di Pulau Natuna apakah bisa nge-hit target yang sama-sama made in China jika terjadi konfrontasi?

    Apa tidak sebaiknya negosiasikan lagi pengadaan rudal pertahanan pantai Neptune ke Ukraina atau ikuti jejak Filipina untuk mengakuisisi rudal Brahmosh varian pertahanan pantai dengan mengaktifkan lagi pembicaraan dengan pihak India?

  2. Harus paham dulu perkembangan politik regional. Apakah China salah satu sumber ancaman krn kebijakan nine-dash line mereka? Kl ya jangan beli senjatanya mereka lah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *