DUA ANGGOTA Navy SEAL yang hilang dalam serangan terhadap sebuah kapal yang membawa komponen rudal untuk pasukan Houthi dinyatakan meninggal, Komando Pusat AS mengumumkan pada hari Minggu.
Kedua SEAL yang tidak dikenal itu hilang di Laut Arab pada 11 Januari, saat penggerebekan malam hari terhadap kapal tanpa kewarganegaraan di Laut Arab.
“Dengan menyesal kami mengumumkan bahwa setelah pencarian menyeluruh selama 10 hari, dua US Navy SEAL kami yang hilang belum ditemukan dan status mereka telah diubah menjadi meninggal. Operasi pencarian dan penyelamatan untuk dua Navy SEAL yang dilaporkan hilang saat menaiki kapal terlarang yang membawa senjata konvensional canggih Iran pada 11 Januari telah selesai dan kami sekarang sedang melakukan operasi pemulihan,” demikian bunyi pernyataan dari CENTCOM.
Kedua operator khusus tersebut adalah dua kematian pertama pasukan AS sejak penempatan Angkatan Laut Amerika di Mediterania Timur dan Timur Tengah setelah serangan Hamas terhadap Israel Selatan pada 7 Oktober.
Angkatan Laut AS, Spanyol, dan Jepang mencari lebih dari 21.000 mil persegi untuk mencari para pelaut yang hilang.
SEAL adalah bagian dari misi yang diluncurkan dari pangkalan laut ekspedisi USS Lewis B. Puller (ESB-3) yang melarang kapal dhow di lepas pantai Somalia.
Puller seukuran kapal tanker minyak adalah platform untuk tindakan anti ranjau dan pasukan operasi khusus.
Senjata yang disita termasuk, “propulsi, panduan, dan hulu ledak untuk rudal balistik jarak menengah (MRBM) Houthi dan rudal jelajah anti-kapal (ASCM), serta komponen terkait pertahanan udara. Analisis awal menunjukkan senjata yang sama telah digunakan oleh Houthi untuk mengancam dan menyerang pelaut tak berdosa di kapal dagang internasional yang transit di Laut Merah,” demikian bunyi pernyataan CENTCOM pada 16 Januari.
Menaiki kapal tak dikenal di malam hari adalah salah satu misi rumit dan berbahaya bagi pasukan operasi khusus angkatan laut.
“Itu adalah hal paling samar yang saya lakukan di tim,” kata mantan SEAL kepada Task & Purpose.
Pernyataan hari Minggu tidak memberikan batas waktu untuk mengungkap identitas kedua anggota SEAL yang hilang di laut.
“Untuk menghormati keluarga, tidak ada informasi lebih lanjut yang akan dirilis saat ini,” bunyi pernyataan CENTOM.
-Poetra-