KOMANDO PUSAT AS pada hari Selasa menyatakan bahwa Angkatan Laut AS berhasil mencegat sebuah kapal dhow (kapal tradisional) yang secara ilegal mengangkut bantuan mematikan dari Iran untuk memasok pasukan Houthi di Yaman.
Intersepsi tersebut terjadi pada 11 Januari 2024, saat verifikasi bendera, yang mengungkap upaya terselubung untuk mendukung kampanye Houthi yang sedang berlangsung melawan pelayaran niaga internasional.
Beroperasi dari USS Lewis B Puller (ESB 3), pasukan elite US Navy SEAL yang didukung oleh helikopter dan kendaraan udara tak berawak, melakukan pendaratan di kapal dhow tersebut di dekat pantai Somalia di perairan internasional Laut Arab.
Penyitaan tersebut mencakup komponen-komponen rudal balistik seperti peralatan penggerak, panduan, dan hulu ledak untuk rudal balistik jarak menengah (MRBM). Termasuk juga rudal jelajah antikapal (ASCM) utuh serta komponen-komponen terkait sistem pertahanan udara.
Karena alasan keamanan, kapal dhow tersebut sengaja ditenggelamkan oleh pasukan Angkatan Laut AS. Sementara nasib 14 awak akan ditentukan kemudian sesuai dengan hukum internasional.
Operasi ini menandai intersepsi pertama senjata konvensional canggih (ACW) mematikan yang dipasok Iran kepada Houthi sejak dimulainya serangan Houthi terhadap kapal dagang pada November 2023.
Selain itu, ini merupakan penyitaan pertama rudal balistik dan rudal jelajah canggih buatan Iran yang dilakukan Angkatan Laut AS, sejak November 2019.
Pasokan senjata Iran ke Houthi melanggar Resolusi Keamanan PBB 2216 dan hukum internasional.
Tragisnya dalam operasi penyergapan ini, dua anggota US Navy SEAL yang terlibat langsung dalam operasi tersebut dinyatakan hilang.
Komandan USCENTCOM Jenderal Michael Erik Kurilla menekankan pencarian menyeluruh terhadap rekan satu tim yang hilang tersebut.
-RBS-