AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Denmark tampaknya akan menunda pengiriman pesawat tempur F-16 Fighting Falcon yang dijanjikan ke Ukraina. Penundaan diperkirakan akan berlangsung minimal enam bulan ke depan.
Kemungkinan waktunya adalah kuartal ketiga tahun 2024. Perkembangan ini dilaporkan oleh outlet berita Denmark, Berlingske, mengutip sumber dari Kementerian Pertahanan Denmark.
Kementerian Pertahanan Denmark, menggarisbawahi bahwa jadwal pengiriman pesawat bergantung pada beberapa faktor.
Diklarifikasi bahwa keberhasilan instruksi dan kesiapan pilot Ukraina, serta kecukupan logistik dan infrastruktur yang diperlukan untuk pemeliharaan pesawat di Ukraina, menentukan jadwal tersebut, seperti dilansir oleh Bulgarian Military.
Seperti diketahui, Denmark dan Belanda adalah dua negara Eropa pertama yang diberi izin oleh Amerika Serikat untuk mengekspor kembali F-16 miliknya.
Kedua negara berjanji untuk mengirimkan jet tempur tersebut ke Ukraina dalam upaya mendukung pertahanan mereka melawan Rusia.
Denmark berjanji akan mengirim 19 unit F-16, sementara Belanda berkomitmen untuk menyediakan 18 unit.
Komitmen ini merupakan komponen utama strategi Barat untuk menawarkan bantuan kepada Ukraina.
Pelatihan pilot Ukraina untuk menerbangkan F-16 sedang berlangsung yang difasilitasi oleh Denmark, dan Belgia.
Menurut sumber dari Denmark dan Inggris, sudah ada enam pilot dari Angkatan Udara Ukraina yang aktif menerbangkan F-16 melintasi wilayah udara Denmark.
Sementara itu, belasan lainnya masih berada di Inggris, menjalani pelatihan ‘kering’ yang dimulai dengan belajar bahasa Inggris, bahasa penting untuk misi tempur masa depan mereka.
Di lain pihak, menurut perkiraan militer Amerika Serikat, pilot Ukraina baru akan siap bertempur pada akhir musim panas 2024 ini.
-RBS-