AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Setahun sudah berlalu sejak Kanada mengumumkan akan memberikan bantuan sistem Rudal Permukaan ke Udara Canggih Nasional (NASAMS) pada Januari 2023 senilai 400 juta dolar AS kepada Ukraina.
Namun hingga saat ini, rencana tersebut masih diliputi ketidakpastian. Pengiriman NASAMS pun belum terlaksana.
Sementara Ukraina sudah lama menunggu-nunggu karena kebutuhan yang mendesak dalam berperang menghadapi pasukan Rusia.
Pemerintah Kanada mengakui bahwa rencana tersebut masih dikerjakan dengan Amerika Serikat, termasuk rincian penting seperti jadwal pengirimannya.
Diberitakan, frustrasi meningkat di Ukraina di mana Presiden Volodymyr Zelensky berulang kali memohon untuk diberikan bantuan sistem pertahanan udara dan alutsisa canggih lainnya.
Situs Pemerintah Kanada menulis mengenai sumbangan peralatan militer ke Ukraina. Dikatakan bahwa AS akan menangani pengiriman tersebut dengan pembaruan yang dijanjikan pada waktunya.
Namun, pembaruan tersebut belum terwujud hingga saat ini.
Kanada juga bungkam mengenai perusahaan yang memasok sistem tersebut, meskipun kemungkinan besar ini merupakan upaya bersama antara Raytheon (AS) dan Kongsberg Defense (Norwegia).
Meskipun Kanada telah bermurah hati memberikan bantuan lebih dari 2,4 miliar USD ke Ukraina, termasuk tank, senjata, dan amunisi, faktanya untuk memperoleh rincian tentang sumber peralatan dan penggantinya terbukti sulit.
Pertanyaan tentang penggantian peralatan yang disumbangkan juga masih belum terjawab.
Anggota Parlemen Kanada seperti Kelly McCauley mengungkapkan kekhawatiran yang semakin besar mengenai ketidakpastian pengadaan sistem pertahanan NASAMS untuk Ukraina.
Pengiriman NASAMS yang tertunda, ditambah dengan kurangnya komunikasi dan akuntabilitas yang jelas, menimbulkan pertanyaan tentang kemampuan Kanada untuk secara efektif mendukung Ukraina pada saat dibutuhkan, seperti diwartakan Ottawa Citizen.
-Poetra-