AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Rusia telah mengumumkan rencananya untuk meningkatkan kehadiran militernya di Distrik Militer Utara, sebuah wilayah yang berbatasan dengan negara Finlandia dan Norwegia.
Penguatan tersebut meliputi pengerahan sistem artileri medan bergerak 2S35 Koalitsiya-SV, generasi baru Self-Propelled Howitzer (SPH) milik Angkatan Darat Rusia.
Langkah strategis ini dilakukan setelah terjadi perubahan signifikan pada tahun 2021 ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengklasifikasi ulang status Armada Utara Rusia menjadi Distrik Militer Utara.
Perubahan ini memasukkan wilayah Murmansk ke dalam distrik tersebut, wilayah yang berbatasan dengan Finlandia dan Norwegia, tulis Army Recognition (27/12).
Keputusan untuk menambah kemampuan Distrik Militer Utara menyusul periode ketegangan yang meningkat di wilayah tersebut.
Menyusul bergabungnya Finlandia ke dalam aliansi NATO yang dipimpin AS, Moskow telah memperingatkan akan meningkatkan kekuatan militernya di sepanjang perbatasan baratnya sebagai tindakan balasan.
Mengenai 2S35 Koalitsiya-SV adalah SPH canggih yang dirancang untuk menggantikan sistem artileri lama seperti 2S19 Msta.
Kendaraan tempur ini dilengkapi dengan meriam 152 mm, yang dapat memberikan daya tembak dan presisi tinggi.
Fitur menonjol dari 2S35 Koalitsiya-SV adalah sistem pemuatan otomatisnya dan kemampuan menembakkan berbagai jenis amunisi, termasuk peluru fragmentasi berdaya ledak tinggi standar dan peluru cerdas yang mampu mengubah lintasan di tengah penerbangan.
Howitzer ini mampu menembakkan peluru dengan kecepatan tinggi, mencapai 16 peluru per menit. Dengan kemampuan untuk menyerang sasaran hingga jarak 70 km menggunakan amunisi berpemandu presisi.
-RBS-