AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pemerintah Finlandia akan akan menginvestasikan lebih dari 130 USD selama tiga hingga empat tahun ke depan untuk menggandakan produksi amunisi artileri berat negara tersebut.
Menteri Pertahanan Finlandia Antti Häkkänen menyatakan hal itu melalui unggahan di akun C pada 12 Desember.
Pernyataan tersebut dikeluarkan di tengah kemajuan stagnan Uni Eropa dalam meningkatkan pasokan amunisi ke Ukraina.
Diberitakan oleh Defense News, Frans Peltonen spesialis senior di unit material kementerian mengatakan, amunisi berat yang akan digandakan produksinya mencakup peluru artileri 155 mm serta mortir 81 mm dan 120 mm.
Peltonen menolak membahas target produksi karena kebijakan pemerintah yang merahasiakan informasi tersebut.
Peningkatan ini diperkirakan akan terjadi di lokasi produksi kelompok Nammo Norwegia-Finlandia, salah satu dari sedikit produsen amunisi besar di Eropa, katanya.
“Angkatan Pertahanan Finlandia saat ini bertanggung jawab atas pengisian bahan peledak artileri dan mortir, sedangkan industri Finlandia, yaitu Nammo Lapua Oy dan Nammo Vihtavuori Oy, bertanggung jawab untuk memproduksi berbagai komponen dan bahan mentah untuk amunisi – propelan, bahan peledak, dan badan cangkang, kata dia.
Pada bulan April, New York Times melaporkan bahwa Nammo berencana meningkatkan tingkat produksinya menjadi 200.000 peluru artileri per tahun pada tahun 2028.
Pada saat itu, pasukan Ukraina diperkirakan membutuhkan seperempat juta peluru 155 mm per bulan untuk melawan pasukan Rusia.
Keputusan Helsinki untuk menggandakan kemampuan manufaktur cangkangnya terkait dengan niat pemerintah untuk meningkatkan dukungan kepada Ukraina, menurut Peltonen.
“Ini adalah komitmen jangka panjang untuk meningkatkan produksi amunisi berat kami, yang memungkinkan Finlandia untuk melanjutkan dan meningkatkan bantuan militernya ke Ukraina di masa depan,” pungkasnya.
-JDN-