AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Dirgantara Rusia (VKS) akan melatih pilot mereka menggunakan ‘Bom Pintar’ atau dikenal juga sebagai amunisi berpemandu presisi di Zona Operasi Militer Khusus di Ukraina.
Bom-bom tersebut dilengkapi dengan sistem panduan yang memungkinkannya diarahkan secara tepat ke sasarannya.
Bom jenis ini mengurangi risiko kerusakan tambahan dan meningkatkan efektivitasnya dalam operasi militer.
Bom dilengkapi dengan modul perencanaan dan koreksi universal yang membuatnya menjadi bom cerdas.
Modul tersebut memiliki sayap dan kemudi lipat, serta sistem kendali yang secara otomatis mengarahkan amunisi ke sasaran.
Dengan bantuan alat tersebut, bom udara FAB-500 biasa menjadi berpresisi tinggi.
Saat ini, bom seberat 250, 500, dan 1.500 kg yang dilengkapi dengan modul tersebut digunakan di Zona Operasi Militer Khusus dan dikerahkan dari pembom garis depan Su-34, tulis Sputnik.
“Salah satu pusat pelatihan Angkatan Dirgantara Rusia baru-baru ini menerima sejumlah pembom garis depan Su-34, yang akan digunakan untuk pelatihan massal pilot dalam penggunaan bom berpemandu, yang telah membuktikan diri di zona operasi khusus di Ukraina,” tulis kantor berita Rusia.
Pelatihan tersebut akan meningkatkan jumlah pilot yang mengetahui cara menggunakan amunisi ini dan meningkatkan jumlah serangan dengan bom pintar terhadap fasilitas militer Ukraina.
Saluran Telegram Fighterbomber melaporkan, Su-34 kini sedang disempurnakan dengan perangkat lunak yang memungkinkannya menyerang dengan bom berpemandu dari semua jenis manuver.
Pembom garis depan Su-34 dirancang untuk menyerang target permukaan dan udara siang dan malam dalam kondisi cuaca yang sederhana dan kompleks.
Pesawat yang diawaki oleh dua orang tersebut mampu membawa persenjataan hingga delapan ton.
Versi terbaru Su-34 dilengkapi dengan senjata baru dan avionik yang telah ditingkatkan. Hal ini semakin menambah kapabilitas pesawat di medan tempur.
-JDN-