AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara Pakistan (PAF) bisa dibilang sebagai pengguna setia pesawat tempur buatan China yang menjadi sahabat dekatnya.
Selain mengoperasikan jet tempur buatan bersama JF-17 dan mengakusisi jet tempur canggih generasi 4,5 J-10CE, kini mereka menginginkan jet latih tempur L15 (JL-10).
Hongdu Aviation Industry Corporation (HAIC) mengungkapkan bahwa Pakistan secara resmi sedang dalam pembicaraan untuk membeli pesawat serang ringan buatannya dalam penyelenggaraan Dubai Airshow 2023.
Kemungkinan akuisisi ini bertujuan untuk menggantikan jet tempur F-7PG milik PAF yang sudah tua, yang saat ini digunakan untuk konversi pilot tempur, Daily Pakistan melaporkan (18/11).
Jet latih bermesin ganda ini semula dikembangkan untuk memenuhi Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAAF) dan Penerbangan Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLANAF) sebagai pesawat LIFT (Lead-in fighter Trainer).
L15 menampilkan teknologi terkini buatan China, mengadopsi teknologi digital quadruple Fly-by-Wire (FBW), glass cockpit (dua layar multiwarna untuk bagian depan dan belakang), dan kontrol penerbangan Hands on Throttle and Stick (HOTAS).
Dengan L15, siswa pilot akan dapat menyelesaikan pelatihan penerbangan misi dan pelatihan tempur tingkat lanjut, serta menyelesaikan semua kursus pelatihan penerbangan jet dasar.
Berperan sebagai jet tempur ringan, L15 memiliki enam cantelan (empat bawah sayap dan dua ujung sayap) untuk membawa berbagai senjata berupa kombinasi rudal dan bom hingga 3,5 ton.
Sebagai tenaga penggerak tersedia dua mesin turbofan pilihan yakni Ivchenko-Progress AI-222K-25 atau seri AI-222-25F.
Pesawat memiliki performa dengan kecepatan maksimum 1.715 km/jam, ketinggian terbang hingga 16.000 m, serta jangkauan operasi 550 km.
-RBS-