AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Di pameran pertahanan ADEX 2023 pada 17-22 Oktober lalu di Seoul, perusahaan Hanwha Aerospace meluncurkan pengembangan baru kendaraan lapis baja beroda rantai, K-NIFV (Korean Next Infantry Vehicle).
Pengembangan K-NIFV didasarkan pada desain AS21 Redback IFV yang juga dirancang oleh Hanwha Defense dan telah dipilih oleh Angkatan Darat Australia untuk menggantikan kendaraan tempur (ranpur) M113AS4.
Sebagai ranpur baru, K-NIFV memiliki beberapa peningkatan, terutama dalam perlindungan, mobilitas, dan persenjataan, Army Recognition mewartakan (30/10).
Dari segi desain, K-NIFV, menampilkan mesin di bagian depan, turret di tengah, dan kompartemen pasukan di belakang.
Dengan berat kisaran 42 ton, ranpur ini dapat menampung tiga awak dan delapan personel infanteri.
K-NIFV ditenagai oleh sistem hibrid yang menggabungkan mesin diesel dengan baterai dan dua motor listrik.
Fitur penting lainnya adalah track karetnya, menggantikan track baja tradisional. Track karet ini mengurangi getaran dan kebisingan, meningkatkan kenyamanan kru, dan mengurangi kemampuan deteksi kendaraan.
Dalam hal persenjataan, turret K-NIFV akan dilengkapi dengan kanon CTA 40 mm produksi SNT Dynamics. Kendaraan mampu menembakkan tiga jenis amunisi: High Explosive, armor-piercing, dan training round.
Selain itu, K-NIFV akan menampilkan stasiun senjata yang dioperasikan dari jarak jauh (RCWS) di atap turret, dipersenjatai dengan senapan mesin berat 12,7 mm.
K-NIFV juga dipersenjatai dengan tiga rudal antitank TAipers (disebut juga sebagai Cheongeom), dengan jangkauan tembak maksimum 8 km.
Untuk perlindungan, K-NIFV akan menggunakan lapis baja mutakhir yang memenuhi standar Level 6 STANAG 4569, memastikan perlindungan menyeluruh.
Untuk perlindungan energi kinetik (KE), kendaraan dirancang untuk bertahan melawan proyektil simulasi fragmen (FSP) kaliber 30 mm dengan kecepatan serangan 805 m/detik.
Tingkat perlindungan terhadap ranjau berada pada Level 4a/b, memastikan awak aman dari ledakan ranjau yang meledak di bawah kendaraan atau tergilas, yang setara dengan 10 kg TNT.
K-NIFV juga mengintegrasikan Iron Sistem Perlindungan Aktif (APS), produk dari perusahaan Israel Elbit Systems.
Sistem ini dirancang untuk melawan ancaman seperti rudal antitank (ATGM) dan granat berpeluncur roket (RPG) menggunakan kombinasi radar dan sensor elektro-optik.
Proyek kendaraan tempur infanteri masa depan ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan Angkatan Darat Korea Selatan untuk kelak menggantikan K21 IFV yang telah digunakan sejak tahun 2009.
-RBS-