AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Militer Pakistan dilaporkan kembali berhasil melakukan uji luncur rudal balistik Ababeel pada 18 Oktober 2023.
Uji coba terbaru sistem rudal balistik untuk memastikan kembali berbagai elemen desain, parameter teknis, dan evaluasi kinerja berbagai subsistem.
Tujuan utama dari pengembangan rudal ini adalah untuk meningkatkan kemampuan pencegahan dan meningkatkan stabilitas strategis di kawasan.
Disebut sebagai “Rudal Nuklir Utama” oleh The National Interest, Ababeel akan berperan untuk melawan sistem Pertahanan Rudal Balistik India, bahkan berpotensi digunakan dalam serangan balasan untuk menetralisir persenjataan nuklir India sebelum dapat digunakan.
Ababeel merupakan rudal balistik permukaan ke permukaan jarak menengah dengan jangkauan maksimum 2.200 km dan memiliki kemampuan penargetan yang presisi.
Untuk spesifikasinya, Ababeel berukuran panjang 21,5 m, diameter 170 cm, dan dirancang untuk membawa hulu ledak konvensional dan nuklir.
Rudal balistik ini dapat membawa muatan hulu ledak total 1.500 kg. Mencakup tiga hulu ledak standar masing-masing 500 kg atau lima hulu ledak masing-masing 300 kg, atau maksimal delapan hulu ledak masing-masing 185 kg.
Sistem rudal Ababeel dikembangkan oleh Khan Research Laboratories (KRL), yang sebelumnya telah menciptakan sistem rudal Ghauri berbahan bakar cair.
Meskipun diyakini secara luas sebagai rudal berbahan bakar cair, beberapa sumber menyatakan bahwa Ababeel mungkin merupakan modifikasi dari badan rudal Shaheen-III dengan motor berbahan bakar padat.
Peluncuran uji coba pertama kali sistem rudal Ababeel dilaksanakan pada 24 Januari 2017 silam.
-RBS-
Mungkin kalo saat orba kita gencar riset teknologi bukan memperkaya keluarga pasti saat itu kita udah punya senjata nuklir atau kalo pun tidak pasti punya rudal balistik walau hulu ledak konvensional.