AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Sabtu meminta warga Palestina untuk meninggalkan Jalur Gaza. Ia mengatakan tentara Israel akan meratakan situs-situs Hamas menjadi puing-puing.
Menurut sumber data terbuka, terdapat 2,3 juta jiwa menghuni Gaza saat ini.
“Kami akan mengubah semua tempat di mana Hamas bermarkas… Semua tempat persembunyian Hamas, akan menjadi puing-puing,” kata Netanyahu dalam pidato yang disiarkan televisi.
Dia meminta warga Palestina di wilayah Gaza untuk pergi menjauh secepatnya.
“Perang ini akan memakan waktu dan akan sulit. Hari-hari yang penuh tantangan ada di depan kita,” tambah dia.
Seperti diketahui, Hamas melancarkan “Operasi Banjir Al Aqsa” pada Sabtu pagi, 7 Oktober. Dikatakan Hamas, serangan mendadak itu sebagai respons terhadap penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan Israel terhadap pemukim Palestina.
Menjawab serangan militan Hamas yang masuk ke Israel dan menguasai pangkalan-pangkalan militer
di dekat perbatasan, Israel pun melancarkan “Operasi Pedang Besi” untuk melawan Hamas di Jalur Gaza.
Perdana Menteri Israel dengan tegas menyatakan, “Kita sedang berperang dan akan memenangkan perang.”
Menurut sumber medis di Gaza, setidaknya 232 warga Palestina tewas dalam serangan itu. Sementara jumlah korban tewas di Israel meningkat menjadi 300 orang, lapor Anadolu Agency, Minggu pagi.
Lebih dari 3.000 roket (sumber lain menyebut lebih dari 5.000 roket) telah diluncurkan oleh Hamas ke arah Israel sejak Sabtu pagi. Lebih dari 1.000 warga Israel terluka akibat serangan itu.
Pada hari Minggu pagi, Angkatan Udara Israel (IAF) mengunggah empat foto gedung yang telah diruntuhkan oleh serangan udara jet-jet tempur Israel.
Keempat gedung itu disebut IAF sebagai markas kelompok teroris Hamas.
Perang Hamas-Israel kali ini merupakan yang terbesar sejak perang 10 hari pada tahun 2021.
Amerika Serikat secara bulat bertekad akan membantu Israel untuk mengamankan wilayahnya.
Presiden AS Joe Biden dan Menteri Pertahanan AS Llyod Austin secara resmi telah berpidato untuk memastikan Israel akan segera mendapatkan bantuan militer yang dibutuhkannya.
Biden dan Austin secara terpisah menegaskan bahwa AS berkomitmen penuh untuk membela Israel.
-RNS-