AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Rusia telah berhasil menguji coba rudal jelajah bertenaga nuklir eksperimental, 9M730 Burevestnik (NATO: SSC-X-9 Skyfall).
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan hal itu dalam pidatonya di forum pakar kebijakan luar negeri, Valdai 2023, di Sochi pada hari Kamis.
Putin juga menyatakan bahwa parlemen negaranya dapat mencabut ratifikasi perjanjian yang melarang uji coba nuklir.
Selain 9M730 Burevestnik (NATO: SSC-X-9 Skyfall), Rusia juga telah menyelesaikan pengembangan rudal balistik antarbenua berat RS-28 Sarmat dan akan segera memproduksinya.
“Kami berhasil melakukan uji coba terakhir rudal jelajah global bertenaga nuklir Burevestnik,” ujar Putin tanpa merinci lebih lanjut.
Pernyataannya ini merupakan pengumuman pertama keberhasilan pengujian Burevestnik, yang bermakna Badai Petrel. Rudal ini disebutkan pertama kali oleh Putin pada tahun 2018. Pada saat itu Putin menyatakan bahwa rudal yang mampu membawa hulu ledak nuklir dan konvensional ini memiliki jangkauan yang tidak terbatas.
Associated Press melaporkan, banyak pengamat yang masih skeptis dan berpendapat bahwa senjata semacam itu sulit untuk ditangani dan dapat menimbulkan ancaman lingkungan.
AS dan Uni Soviet mengerjakan mesin roket bertenaga nuklir selama Perang Dingin, namun mereka akhirnya menunda proyek tersebut karena menganggapnya terlalu berbahaya.
Burevestnik dilaporkan mengalami ledakan pada bulan Agustus 2019 saat diuji coba di pangkalan angkatan laut Rusia di Laut Putih. Dilaporkan bahwa ledakan itu menewaskan lima insinyur nuklir dan dua prajurit serta mengakibatkan lonjakan singkat radioaktif yang memicu ketakutan di kota terdekat.
Rusia dilaporkan telah menggunakan Kepulauan Arktik Novaya Zemlya tempat Uni Soviet terakhir kali menguji senjata nuklir untuk membangun fasilitas pengujian Burevestnik.
Dalam pidatonya, Putin menandaskan bahwa Amerika Serikat telah menandatangani namun belum meratifikasi Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif tahun 1996. Sementara Rusia telah menandatangani dan meratifikasinya. Putin berargumen bahwa Rusia pun bisa meniru langkah yang diambil AS.
“Secara teoritis, kami dapat mencabut ratifikasi tersebut,” ujar Putin.
Pernyataan Putin muncul di tengah kekhawatiran yang meluas bahwa Rusia akan melanjutkan uji coba nuklir untuk mencegah negara-negara Barat terus memberikan dukungan militer kepada Ukraina.
-RNS-