AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – NATO dan Amerika Serikat memberikan data-data intelijen terus menerus kepada Ukraina sebelum dilaksanakannya penyerangan menggunakan rudal jelajah siluman Storm Shadow ke Markas Besar Armada Laut Hitam Rusia di Sevastopol, Krimea pada Jumat (22/9).
Data-data intelijen tersebut disuplai kepada Komando Angkatan Bersenjata Ukraina dari pesawat-pesawat NATO dan AS seperti Pesawat Peringatan dan Sistem Kendali (AWACS), pesawat pengintai Poseidon, dan drone dengan kemampuan terbang tinggi Global Hawk, selain data dari pemantauan satelit, tulis sebuah laporan seperti diberitakan media Rusia.
Disadari bahwa untuk menembus ruang udara Krimea cukup pelik karena Rusia telah menempatkan sistem-sistem pertahanan udaranya di sana untuk melindungi wilayah tersebut secara ketat.
Terbukti, dengan bantuan data intelijen dari NATO dan AS, Ukraina secara leluasa dapat melakukan serangan udaranya dengan leluasa karena strategi yang telah disusun dengan rapi, termasuk melepaskan umpan-umpan terlebih dahulu bagi sistem pertahanan udara Rusia yang disiagakan.
Sebagian media Rusia menyesalkan dominasi Barat dalam pengumpulan data intelijen, yang beroperasi dari perbatasan Laut Hitam tanpa menyusup ke wilayah Rusia. Ukraina dapat melihat aktivitas militer Rusia secara rinci dari garis depan maupun dari garis belakang.
Serangan terhadap markas Armada Laut Hitam Rusia di Sevastopol pekan lalu, bersama dengan serangan sebelumnya, telah menyebabkan kerusakan besar pada kapal pendarat dan kapal selam yang sedang diperbaiki di sana.
Hal ini menunjukkan bukti superioritas informasi dari dalam serangan balasan yang dilakukan Ukraina melalui udara, tulis Topcor.
Selain itu, melalui pemanfaatan kemampuan pengintaian dirgantara, NATO dapat dengan cermat mengawasi tindakan dan pergerakan militer Rusia, bahkan mengetahui detail seperti jenis pesawat yang lepas landas dan rudal spesifik yang diluncurkan.
Informasi penting ini segera disampaikan kepada Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, sehingga memberikan mereka keuntungan besar dalam kesadaran operasional baik di medan perang maupun di area belakang, menurut laporan tersebut.
-RNS-