AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kabar baik diterima Pindad, pemerintah melalui Kementerian Pertahanan disebut memesan 5.000 unit kendaraan taktis (rantis) Maung. Kendaraan ini akan digunakan untuk penggunaan pejabat tinggi, pejabat menengah, hingga kebutuhan prajurit TNI.
Hal itu dikatakan Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose kepada wartawan, seperti diberitakan Antara.
Disebutkan, kontrak tahap pertama sebanyak 5.000 unit untuk kemudian nantinya ditambah lagi hingga 10.000 unit.
“Saat ini kami sudah dapat kontrak tahap pertama 5.000 unit, nanti akan sampai 10.000. Untuk kontrak tahap pertama itu 5.000 unit targetnya dua tahun ke depan,” ujarnya.
Sebanyak 50 unit produksi awal mobil Maung rencananya akan dipamerkan pada peringatan HUT TNI 5 Oktober 2023 di Monas, Jakarta.
Mose menambahkan, kapasitas produksi Maung di Pindad saat ini adalah 1.500 unit per tahun.
“Itu satu tahun 1.500 unit. Sehingga tahun kedua ya kami sudah 3.000 dan lanjut terus sampai dengan 5.000,” pungkasnya.
Sebelumnya pada Januari 2023 lalu seperti diberitakan Airspace Review, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan Maung 4X4 buatan PT Pindad sebagai Kendaraan Operasional Satuan (Ranops) TNI terbaru.
Peresmian dilaksanakan pada saat Rapat Pimpinan (Rapim) Kementerian Pertahananan (Kemhan) 2023 yang diselenggarakan pada 18 Januari 2023 di Lapangan Urip Sumohardjo, Kantor Kementerian Pertahanan RI di Jakarta.
Usai meresmikan dan penandatanganan pemberian nama Maung untuk kendaraan taktis buatan PT Pindad ini, Presiden Joko Widodo kemudian menjajal kendaraan tersebut yang dikemudikan oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto.
Sementara itu, PT Pindad saat itu menerangkan, Maung merupakan kendaraan operasional satuan TNI untuk medan off-road.
Kendaraan ini dibuat untuk mendukung operasi serta mobilisasi pertempuran jarak dekat dan jelajah dalam segala medan.
Maung memiliki kemampuan manuver yang gesit dan andal untuk mendukung mobilitas penggunanya.
Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad Sigit Puji Santosa menyatakan, Ranops TNI yang dipamerkan saat itu merupakan versi ketiga dari Maung.
Kendaraan versi ketiga ini merupakan kombinasi untuk kegiatan pasukan di lapangan dan operasional komandan.
“Jadi kita desain ada tiga seri, seri yang pertama yaitu KOMANDO untuk komandan, seri kedua yaitu JELAJAH untuk kombinasi lapangan dan operasional, serta seri ketiga adalah TANGGUH untuk latihan tempur dan lain-lain sehingga dapat dilengkapi dengan senjata,” ujar Sigit.
Maung versi ketiga ini memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan dua versi sebelumnya.
Kelebihan tersebut antara lain terletak pada kelincahannya dalam bermanuver dan dari sisi fungsionality bisa multi-purpose.
Proses produksi Ranops Maung dilakukan dengan optimalisasi komponen & ekosistem otomotif nasional sehingga mendukung terciptanya ekosistem industri otomotif yang mandiri.
Dengan optimalisasi ekosistem industri otomotif dalam negeri yang dilakukan Pindad dan mitra, TKDN dikembangkan sebesar mungkin hampir sekitar 65% yang akan terus ditingkatkan kedepannya.
Ranops Maung dapat mengangkut 4 personel dan memiliki 5 pintu yang dapat diakses. Pintu tersebut terdiri dari 4 pintu samping dan 1 pintu belakang.
Maung tersedia dengan pilihan atap menggunakan Hard Top, Soft Top, dan atap terbuka.
Ranops Maung ini menggunakan mesin diesel 4 silinder turbocharged berdaya 136 HP.
Maung dapat melaju di kecepatan aman 100 km/jam dan memiliki jarak tempuh hingga 500 km.
Suspensi depan menggunakan independent coil spring, sementara suspensi belakang menggunakan rigid/independent with shock absorber.
Maung memiliki panjang 4.931 mm, lebar 1.640 mm, tinggi 1.820mm, dan jarak sumbu roda 3.090 mm.
Sebelumnya Maung diperkenalkan ke publik pada pameran Indo Defence 2022 Expo & Forum pada November 2022.
-RNS-
Umum bolehkah membeli mobil model tersebut
Bagus banget tu Pindad dapat kontrak pengadaaan bnyk.dri tni ..kaga kalah dengan produk luar …apalagi klu pindad bisa buka lapangan kerja buat kami ini..bagiaan apa yg penting ada pemghasilan
Terima kasih