UEA dilaporkan tertarik bergabung dengan program KF-21 Boramae, utang Indonesia akan dilunasi?

KF-21 terbang dengan radar AESAKAI

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Uni Emirat Arab (UEA) dilaporkan tertarik untuk bergabung dengan program pesawat tempur KF-21 Boramae yang dikembangkan oleh Korea Selatan dan Indonesia.

Harian Korea Selatan, The Financial News, pekan lalu memberitakan bahwa Biro Keamanan Nasional Korea Selatan menerima surat dari Dewan Ekonomi Tawazun UEA yang menguraikan minat Abu Dhabi untuk bekerja sama langsung dalam pengembangan KF -21.

Laporan tersebut menyatakan bahwa surat tersebut menyarankan agar Abu Dhabi dapat menggantikan investasi Indonesia dalam program tersebut.

Indonesia mempunyai 20 persen saham dalam program pengembangan KF-21, namun belum memenuhi komitmen finansialnya.

Jakarta, yang memiliki rencana untuk mengakuisisi hingga 50 KF-21, bergabung dengan program ini pada tahun 2010 tetapi kemudian mulai menunda pembayaran pada tahun 2017, sehingga mencapai sekitar 557 juta USD utang yang belum dibayar pada bulan Juli 2022.

Pada bulan Mei, Jakarta mencoba meredakan kekhawatiran di Seoul dengan menjanjikan jadwal pembayaran baru.

Laporan Financial News memperkirakan kontribusi Indonesia yang belum dibayar saat ini berjumlah sekitar 990 miliar won Korea Selatan atau sekitar 745 juta USD.

Ketertarikan UEA terhadap hal ini bukanlah sebuah kejutan. Pada bulan Januari, Abu Dhabi menyatakan komitmennya untuk menginvestasikan 30 miliar USD pada industri Korea Selatan, termasuk pertahanan.

Pada bulan Januari 2022, negara kaya Arab tersebut menandatangani kontrak senilai 3,5 miliar USD untuk sistem rudal pertahanan udara Cheongung II KM-SAM Korea Selatan, yang merupakan kesepakatan ekspor senjata terbesar yang pernah dibuat ke Seoul pada saat itu. .

Sementara itu, UEA telah menunda negosiasi kesepakatan bersejarah pembelian 50 jet siluman F-35 Lightning II generasi kelima dari Amerika Serikat pada akhir tahun 2021 karena ketidaksepakatan mengenai prasyarat Amerika dan kerja sama UEA dengan Tiongkok.

Pada tahun 2017, Abu Dhabi menandatangani perjanjian awal untuk bekerja sama dengan Rusia dalam mengembangkan jet tempur generasi berikutnya yang tidak ditentukan.

Pada tahun 2021, Rusia menampilkan mock-up Su-75 Checkmate generasi kelima yang direncanakan di Dubai Airshow.

Para analis menyebut, keterlibatan UEA dalam program tersebut lebih untuk menunjukkan kepada AS bahwa mereka memiliki pilihan senjata lain.

-JDN-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *