AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Rumania, Belanda, dan Lockheed Martin pada 31 Agustus lalu menandatangani Letter of Intent (LoI) untuk mendirikan Pusat Pelatihan Pilot F-16 di Rumania.
Pusat pelatihan tersebut awalnya akan digunakan untuk melatih pilot Rumania. Namun menurut informasi yang disampaikan, pusat tersebut pada akhirnya akan digunakan untuk melatih pilot Ukraina untuk menerbangkan F-16 dan juga pilot regional lainnya.
Meskipun tidak ada rincian yang diberikan mengenai lokasinya, Kementerian Pertahanan Rumania melaporkan bahwa pusat pelatihan baru akan didirikan di Baza 86 Aeriana Fetesti.
Pangkalan udara tersebut menampung satu skuadron Fortele Aeriene ale Romaniei (Angkatan Udara Rumania/FAR) F-16AM/BM Fighting Falcon, Escadrila 53 Vânătoare Warhawks.
FAR saat ini mengoperasikan 17 pesawat tempur F-16AM/BM dan 32 pesawat bekas Luftforsvaret (Angkatan Udara Kerajaan Norwegia/RNoAF) lainnya sedang dipesan.
Pada tanggal 4 November 2022 Badan Bahan Pertahanan Norwegia (NDMA) menandatangani kontrak dengan FAR untuk penjualan F-16AM/BM. Kemudian pada tanggal 30 Juni 2023 Departemen Luar Negeri AS membuat keputusan yang menyetujui kemungkinan penjualan tersebut.
Lockheed Martin menyatakan, awak pesawat dari Belanda dan Rumania saat ini berlatih dengan simulator Lockheed Martin F-16. Pusat pelatihan ini akan mendukung kesiapan melalui rangkaian misi pelatihan darat dan penerbangan yang terjangkau dan efisien.
LoI tersebut muncul setelah AS menyetujui ekspor kembali F-16 ke Ukraina, yang diikuti oleh Belanda dan Denmark yang menjanjikan pengiriman hingga 61 pesawat ke Kyiv.
Mulai bulan ini, beberapa pilot Ukraina menerima pelatihan bahasa di Inggris dan AS sebelum program pelatihan F-16 di Pangkalan Garda Nasional Udara Morris, Tucson (AZ).
Pangkalan tersebut merupakan tempat di mana sebagian besar pilot F-16 dari program Penjualan Militer Asing (FMS) menerima instruksi.
Pelatihan di Tucson melengkapi upaya Eropa untuk memastikan kapasitas dan mengakomodasi kebutuhan pelatihan F-16 di Eropa.
-RNS-