AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Bersenjata Brasil tengah mencari sistem Self-Propelled Howitzer (SPH) untuk memperkuat pasukan daratnya, sebanyak 36 unit akan diakuisisi.
Artileri baru ini diharapkan dapat meningkatkan daya tembak batalion artileri medan Angkatan Darat Brasil guna menggantikan sistem SPH tua saat ini.
Pada 18 Agustus 2023, Komisi Angkatan Darat Brasil mengeluarkan Permintaan Proposal (RFP) dan Permintaan Tender (RFT) untuk memperoleh kendaraan tempur lapis baja SPH beroda 155 mm yang disebut sebagai VBC OAP 155 mm SR.
Tawaran yang telah masuk di antaranya datang dari Prancis, Israel, dan Turkiye. Belakangan india juga memposisikan diri dalam tender ini.
Prancis menawarkan Nexter Caesar 155, Elbit Systems Israel dengan ATMOS 155, lalu MKE Turkiye dengan Yavuz 156. Sementara India mengajukan MGS 155.
Khusus mengenai MGS 155 (Mounted Gun System/MGS) ini dikembangkan oleh DRDO India pada tahun 2013, bagian dari proyek ATAGS Angkatan Darat India.
MGS memiliki kabin lapis baja untuk melindungi ketujuh awaknya dari tembakan senjata kaliber ringan dan pecahan peluru artileri. Aktivitas penembakan dapat dilakukan dari dalam kabin dengan aman.
Sistem ini menggunakan Kendaraan Mobilitas Tinggi (HMV) berpenggerak 8X8 yang dikembangkan oleh Bharat Earth Movers Limited (BEML).
Bagian belakang truk dilengkapi dengan ATAGS (Advanced Towed Artillery Gun System) kaliber 155/52, yang mampu membawa 24 peluru dan muatan dalam misi tempurnya.
Sistem ini dapat menembakkan munisi ERFB High Explosive Extended Range (BT) mencapai jarak tembak maksimum 35 km, dan hingga 45 km bila menggunakan peluru artileri ERFB (BB).
Sistem artileri medan ini memiliki lintasan horizontal sekitar 25° dan rentang ketinggian vertikal dari 0° hingga 72°.
Howitzernya dapat melepaskan tiga peluru dalam waktu kurang dari 30 detik dan mempertahankan laju tembakan berkelanjutan sebesar 42 peluru per jam.
MGS yang siap tempur, dapat menembakkan peluru pertamanya dalam waktu kurang dari 80 detik, dan dapat meninggalkan posisi menembaknya dalam waktu kurang dari 85 detik.
Di jalan raya, truk dapat mencapai kecepatan tertinggi 80 km/jam dan mampu mencapai 40 km/jam dalam kondisi off-road.
-RBS-