AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Iran pada hari Sabtu dilaporkan telah menerima pengiriman jet latih Yak-130 Mitten dari Rusia. Langkah ini kemungkinan akan disusul dengan pengiriman Su-35 Super Flanker yang juga telah dibeli oleh Teheran.
Kantor Berita Tasnim memberitakan Angkatan Udara Republik Islam Iran (IRIAF) menerima pesawat itu dan menampilkan gambar Yak-130 di hanggar yang terlihat dengan tulisan IRIAF.
Sebuah video di Twitter juga menunjukkan Yak-130 dengan cat yang sama dilaporkan meluncur di Pangkalan Udara Isfahan Iran.
Tidak lama kemudian, foto-foto Yak-130 Iran yang telah dikonfirmasi oleh IRIAF bermunculan. Sedikitnya ada dua pesawat Yak-130 IRIAF, yaitu dengan nomor 7-9700 and 7-9701.
Kedatangan Yak-130 di Iran sesuai dengan laporan masa lalu tentang Teheran yang mendapatkan peralatan baru Rusia sebagai imbalan untuk memasok upaya perang Moskow di Ukraina, tulis The War Zone.
Rusia membeli drone Iran pada tahun 2022, yang merupakan awal dari serangan yang sedang berlangsung terhadap Ukraina menggunakan drone kamikaze Shahed-136 buatan Iran pada bulan Oktober.
Sebagai imbalan atas drone dan pasokan lainnya, Rusia akan menyediakan sistem persenjataan yang lebih canggih, di antaranya sejumlah pesawat tempur Su-35 Flanker-E yang biasa dijuluki Super Flanker.
Tak hanya menjadi pesawat latih, Yak-130 memiliki kemampuan serangan ringan sekunder.
Sembilan cantelannya dapat membawa senjata, roket, rudal udara ke udara R-73 (AA-11 Archer), dan bom berpemandu maupun bom tidak terarah.
Meskipun bukan merupakan langkah pasti menuju Su-35 IRIAF, Yak-130 jelas membawa Iran lebih dekat untuk mengoperasikan pesawat tempur modern Rusia.
Yak-130 bisa dibilang merupakan jet cepat paling canggih yang beroperasi dengan Iran secara keseluruhan.
Iran mungkin juga melihat manfaat dari Yak-130 dalam peran serangan ringan. Junta militer di Myanmar telah menggunakan Yak-130 untuk serangan udara, misalnya.
Sekarang yang ditunggu publik adalah apakah Su-35 juga akan diterima oleh Iran di tengah pemberitaan yang menyebut Iran membatalkan penerimaan pesawat ini dari Rusia.
Tampaknya Iran sedang bersiap untuk menerima pesawat jenis ini, dengan laporan bahwa pilot Iran telah menerima pelatihan tentang Flanker-E, lanjut The War Zone.
-JDN-