AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Ukraina diberitakan akan mendapatkan 42 jet tempur F-16 dari Belanda dan 19 F-16 dari Denmark. Hal ini buah dari kunjungan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke kedua negara pada hari Minggu.
Kehadiran jet-jet tempur F-16, seperti yang diharapkan oleh Zelensky sejak Ukraina mulai kedodoran oleh serangan-serangan jet tempur maupun pembom Rusia, akan meningkatkan daya tahan dan daya gempur Angkatan Udara Ukraina (UAF) melawan pasukan Rusia.
Sebab, dalam kondisi saat ini di mana Ukraina telah kekurangan jet tempurnya, perbandingan kekuatan udara Ukraina dibandingkan Rusia terlalu jomplang.
Jenderal Mykola Oleschuk, Panglima UAF mengeluarkan peringatan serius terkait keselamatan pesawat tempur Ukraina.
Dia menyatakan bahwa pesawat-pesawat Ukraina berisiko menjadi sasaran tembak Rusia sesaat ketika pesawat lepas landas dari pangkalan udara.
Oleschuk memberikan contoh bahwa satu pesawat Ukraina dapat dikepung oleh sembilan pesawat Rusia, seperti dilaporkan Obektivno.bg.
Pernyataan tersebut menggarisbawahi tingkat bahaya yang dihadapi pesawat Ukraina saat ini, seperti diwartakan Bulgarian Military (21/8).
Jenderal Oleschuk menerangkan, jangkauan serangan pesawat Rusia melebihi 200 km dari garis pertempuran.
“Pesawat musuh diposisikan pada jarak lebih dari 200 km, sedangkan pesawat kita sendiri hanya berjarak 20 km. Oleh karena itu, tidak cukup waktu bagi pesawat kita untuk naik dari pangkalan sebelum memasuki zona serang musuh,” jelas sang Jenderal.
Dia mengingatkan, masyarakat harus sadar bahwa pesawat Ukraina berada di bawah ancaman serangan Rusia.
Kehadiran jet-jet F-16 mungkin akan mengubah situasi nantinya.
-RBS/RNS-
Saat F-16 muncul di udara, maka akan jadi ajang pembuktian siapa yg lbh unggul. Buatan barat atau timur.. Sejarah akan mencatat ..