AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – CEO Rostec Sergey Chemezov menyatakan pada 7 Agustus bahwa produksi helikopter serang di bawah Perintah Pertahanan Negara meningkat lebih dari dua kali lipat pada 2022.
Sebanyak 296 helikopter diproduksi tahun 2022, meningkat dari 134 pada tahun 2021, yang artinya meningkat sebesar 55 persen.
Seperti diwartakan Bulgarian Military (8/8), lonjakan produksi ini terjadi pada saat Rusia berusaha untuk secara signifikan meningkatkan produksi produk pertahanan vitalnya.
Strategi ini didorong oleh kebutuhan perang yang sedang berlangsung di Ukraina dan meningkatnya ancaman yang dirasakan dari perluasan aliansi NATO di tengah meningkatnya ketegangan Rusia Moskow dan Blok Barat.
Sejak Operasi Militer Khusus digelar di Ukraina pada Februari 2022, helikopter serang AU Rusia, khususnya Mi-28 dan Ka-52, menjadi semakin penting dalam upaya memenangkan perang.
Helikopter serang ini berperan penting dalam menghancurkan perangkat keras militer berbasis darat yang baru dipasok negara anggota NATO. Termasuk M2 Bradley IFV buatan Amerika Serikat dan Leopard 2 MBT buatan Jerman.
Helikopter serang ini juga berperan memberikan dukungan tembakan dari udara dan payung perlindungan untuk pasukan darat kawan saat bertempur dengan lawan.
Meningkatnya efektivitas helikopter serang Rusia dalam pertempuran garis depan sebagian besar disebabkan karena kurangnya senjata pertahanan udara jarak dekat yang dimiliki pasukan Ukraina.
Rekaman terbaru yang dirilis pada 7 Agustus, memamerkan Ka-52 menggunakan peluru kendali untuk menghancurkan kendaraan lapis baja Ukraina yang berusaha bersembunyi di dedaunan di wilayah Zaporizhzhia.
-RBS-