AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Rudal jelajah Storm Shadow yang disumbangkan Inggris ke Ukraina telah jatuh ke tangan Rusia. Sebagian rudal tersebut masih dalam keadaan utuh, sementara sebagian lainnya rusak.
Tidak ada penjelasan lebih rinci bagaimana rudal itu bisa jatuh atau mungkin berhasil ditembak.
Foto-foto yang beredar di dunia maya memperlihatkan seorang Rusia berada di dekat reruntuhan rudal jelajah jarak jauh tersebut.
Hulu ledak tandem penembus BROACH dan komponen lainnya dari rudal Storm Shadow tampak terlihat.
The War Zone melaporkan, Storm Shadow diluncurkan dari jet Su-24 Fencer Ukraina yang telah dimodifikasi agar dapat membawa rudal tersebut. Rudal dibawa menggunakan gantungan senjata yang diadaptasi dari jet serang RAF Tornado yang sudah dipensiunkan. Rudal ini telah digunakan Ukraina sejak bulan Mei lalu.
Storm Shadow digunakan untuk menyerang target bernilai tinggi jauh di dalam wilayah yang dikuasai Rusia yang dijaga ketat.
Dengan jatuhnya satu rudal Storm Shadow ke tangan Rusia, hal ini memberikan keuntungan tersendiri di mana Moskow dapat mempelajari beberapa fitur dari rudal tersebut.
Rusia dapat memeriksa mesin, elektronik, dan sistem penargetannya, tulis The Drive.
Storm Shadow menggunakan GPS/INS dan referensi medan untuk navigasi, tetapi tahap terminal penerbangannya bergantung pada pencari inframerah pencitraan (IIR) beresolusi tinggi dengan pengenalan target otomatis (ATR).
Sistem ini bekerja dengan mencocokkan citra yang diunggah ke dalam memori onboardnya dengan apa yang dilihat oleh pencarinya saat membuat serangan terminalnya berjalan.
Komputasi onboard kemudian mencocokkan target dan mengeksekusi serangannya, menunjukkan tidak hanya struktur atau objek yang akan dipukul, tetapi juga di mana harus memukulnya. Sistem ini otonom – tidak diperlukan kontrol man-in-the-loop – dan sangat akurat.
-JDN-