AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kementerian Pertahanan Israel pada 2 Juli 2023 memutuskan untuk melakukan pembelian 25 unit tambahan F-35I Adir untuk membangun skadron jet tempur siluman buatan Lockheed Martin, AS ini.
Kesepakatan ditaksir senilai sekitar 3 miliar dolar AS dan akan dibiayai melalui dana bantuan Amerika.
Lockheed Martin bertindak sebagai kontraktor utama untuk penyediaan pesawat tempur generasi kelima ini. Sementara Pratt & Whitney menjadi pemasok mesinnya, sebagaimana diuraikan dalam perjanjian awal antara pemerintah kedua negara.
Dengan akuisisi ini, Angkatan Udara Israel (IAF) akan mengoperasikan 75 F-35.
Kesepakatan baru ini juga memastikan bahwa perusahaan Israel akan terus terlibat dalam produksi pesawat F-35 untuk negara lain, sesuai kesepakatan awal.
Selain itu, Israel memiliki keuntungan unik menggunakan F-35A (di Israel berkode F-35I) sebagai pesawat uji untuk mengintegrasikan teknologi aslinya.
Israel menjadi satu-satunya negara dalam program F-35 yang berwenang memodifikasi ini dengan sistem peperangan elektronik, sensor, dan penanggulangannya buatan Israel.
Pada tahun 2010 Israel mengukir sejarah sebagai negara pertama yang memilih pesawat F-35 melalui proses Penjualan Militer Asing (FMS) pemerintah AS.
Tahun 2016, IAF merayakan penerimaan F-35A pertamanya dalam upacara yang diadakan di pabrik F-35 milik Lockheed Martin di Fort Worth, Texas.
Tahun ini, IAF memulai debutnya dalam latihan tempur Red Flag-Nellis 23-2. Israel membawa F-35I Adir mereka saat dalam latihan perang kelas atas dan kompetisi strategis bersama militer AS dan negara-negara sekutu.
-Poetra-