AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Israel tidak menyerahkan sistem pertahanan udara Iron Dome atau senjata lain kepada Kyiv karena dikhawatirkan akan jatuh ke tangan Iran.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan hal itu dalam sebuah wawancara dengan The Wall Street Journal yang diterbitkan pada hari Kamis.
“Saya pikir, penting untuk dipahami bahwa kami juga prihatin dengan kemungkinan bahwa sistem yang akan kami berikan ke Ukraina akan jatuh ke tangan Iran,” katanya, seperti diberitakan TASS.
Netanyahu mengungkapkan bahwa jika itu terjadi, Teheran akan dapat menggunakan senjata Israel untuk melawan Israel.
Dia mencatat bahwa Israel adalah negara berpenduduk padat dan sejauh ini telah menghindari korban besar karena sistem Iron Dome dapat menembak jatuh 95% rudal yang menargetkan pusat populasi Israel.
“Sekarang, jika sistem itu jatuh ke tangan Iran, maka jutaan orang Israel akan tidak berdaya dan dalam bahaya,” tambahnya.
Iron Dome adalah sistem pertahanan udara yang dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems Israel dalam kemitraan dengan produsen senjata AS Raytheon.
Sistem pertahanan udara tersebut dianggap sebagai salah satu sistem paling efektif melawan roket jarak pendek.
Pada awal Juni 2022, Duta Besar Ukraina untuk Israel Evgeny Korniychuk mengatakan bahwa Ukraina tertarik untuk mendapatkan sistem Iron Dome.
-JDN-