AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Korea Selatan melalui Badan Pengembangan Pertahanan (ADD) dan perusahaan pertahanan Hanwha pada Desember 2021 untuk pertama kalinya telah memperkenalkan secara terbuka rudal jelajah hipersonik yang dinamai Hycore.
Rudal ini dipersiapkan untuk masuk dinas militer pada dekade 2020-an. Pada saat itu, ADD dan Hanhwa mengatakan uji coba rudal ini akan dilakukan pada tahun 2022.
Rudal Hycore menggunakan dual-mode scramjet. Rudal ini dapat melaju hingga kecepatan Mach 6++
Salah satu variannya disiapkan untuk dapat dibawa oleh jet tempur KF-21 Boramae.
Namun hingga tahun 2022 tidak terdengar kabar lagi mengenai pengembangan rudal jelajah ini. Baru kemudian beredar lagi informasi bila Hycore akan diuji coba pada tahun 2023-2024.
Sekilas rudal Hycore buatan Korea Selatan mirip dengan rudal hipersonik X-51 Waverider dari Amerika Serikat. .
Mengutip laporan Kongres AS, beberapa negara memang sedang mengembangkan senjata hipersonik, yang dapat terbang dengan kecepatan minimal 5 Mach (lima kali kecepatan suara).
Ada dua kategori utama senjata hipersonik termasuk Kendaraan Luncur Hipersonik (HGV) yang diluncurkan dari roket sebelum meluncur ke sasaran.
Rudal hipersonik dapat bermanuver dan bergerak dengan kecepatan sekitar 5.000 hingga 25.000 km/jam, atau satu hingga lima mil per detik.
Dalam istilah yang lebih populer, rudal ini terbang 6-25 kali lebih cepat dari pesawat modern.
Mereka terbang pada ketinggian yang tidak biasa, antara beberapa puluh km hingga 100 km.
Karakteristik kecepatan tinggi, kemampuan manuver, dan ketinggian yang tidak biasa membuat keduanya menantang pertahanan rudal terbaik yang sekarang dibayangkan dan, hingga menit terakhir penerbangan, target mereka tidak dapat diprediksi.
Kembali ke rudal Hycore, bila pengembangan ini sukses, maka KF-21 akan semakin bergigi dengan rudal jelajah hipersonik yang dibawanya.
-Poetra-