AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Rusia sedang bersiap untuk menggunakan sistem rudal baru Hermes baru dalam Operasi Militer Khusus di Ukraina. Pengujian sudah dimulai, menurut laporan media Rusia.
Hermes dikembangkan oleh Biro Desain KBP Instrument ini digunakan untuk menyasar target kendaraan lapis baja jenis apapun pada jarak hingga 100 km.
Hermes memiliki kemampuan fire-and-forget. Dalam penerbangan, rudal menggunakan dua jenis panduan.
Saat fase jelajah, Hermes menggunakan panduan perintah inersia dan/atau radio. Panduan laser semi aktif digunakan pada fase terminal penerbangan terakhir sebelum misil mencapai target.
Meski belum dikonfirmasi secara resmi saat ini, dikatakan bahwa Hermes juga menggunakan pelacak radar dan infra merah.
Hermes memiliki berat yang berbeda. Sistem berbobot 110 kg pada roket berdiameter 170 mm dan 130 kg untuk diameter 210 mm.
Roket dalam versi dasar dapat berakselerasi hingga 1,3 ribu meter per detik. Memiliki hulu ledak berdaya ledak tinggi seberat 28 kg.
Sebenarnya Hermes telah dikembangkan pada era 1990-an. Sempat dihentikan, kemudian dilanjutkan lagi programnya pada 2016, selanjutnya prototipe Hermes kemudian di uji di palagan Suriah.
Biro Desain KBP Instrument mengembangkan tiga varian sistem, pertama Hermes-A dirancang untuk peluncuran udara yang dapat digunakan pada Su-25 dan heli serang Ka-52 juga Mi-28.
Varian kedua Hermes-K dirancang untuk diluncurkan dari kapal perang dan versi ketiga Hermes-C dari peluncuran berbasis kendaraan darat.
Hermes-C dapat diintegrasikan pada truk militer seperti Kamaz 6X6, maksimum membawa 24 peluncur rudal.
-RBS-