China gunakan drone supersonik WZ-8 untuk memata-matai pangkalan Taiwan dan AS

WZ-8Istimewa

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Berdasarkan dokumen rahasia AS yang diunggah ilegal secara online oleh Jack Teixeira (21 tahun) seorang anggota dari Massachusetts Air National Guard, terungkap bahwa China menggunakan drone mata-mata supersonik WZ-8.

Berita ini didengungkan pertama kali oleh The Washington Post, yang mengomentari dokumen rahasia yang bocor dari Badan Intelijen Geospasial Nasional AS.

Salah satunya termasuk rencana Kementerian Pertahanan China untuk meningkatkan kemampuan intelijen/pengawasan dengan drone pengintai supersonik dan bahkan hipersonik.

Taiwan adalah fokus utama, dan China mengintensifkan tindakannya untuk menargetkan kapal perang AS di sekitar Taiwan serta pangkalan militer di wilayah tersebut.

Citra satelit yang disertakan dalam dokumen tertanggal 9 Agustus 2022, menunjukkan dua pesawat pengintai jet WZ-8 di pangkalan udara sekitar 350 mil dari Shanghai.

Drone ini mampu terbang di ketinggian hingga 15.000 m dengan kecepatan terbang hingga 3 Mach.

WZ-8 dapat membantu China dalam pemetaan waktu nyata yang akan menginformasikan strategi atau memungkinkan serangan rudal berkecepatan tinggi dalam konflik di masa depan.

WZ-8, juga dikenal sebagai Sharp Sword, dilaporkan sedang dikembangkan oleh Institut Penelitian dan Desain Pesawat Chengdu China untuk operasi pengintaian dan tempur.

Drone ini memiliki desain yang ramping dan aerodinamis, dan bodinya terbuat dari bahan komposit untuk mengurangi jejak radarnya. Memiliki lebar sayap sekitar 14 m dan panjang sekitar 11 m.

WZ-8 dilengkapi dengan berbagai sensor dan senjata, termasuk kamera elektro-optik dan inframerah, Radar Aperture Sintetis (SAR), berbagai peluru kendali, dan bom.

Sistem avionik canggihnya memungkinkannya terbang secara mandiri, bernavigasi di lingkungan yang kompleks, dan melakukan tugas misi yang kompleks.

Drone ini terbang dengan cara diluncurkan dari udara menggunakan pesawat induk Xi’an H-6M.

Dilansir oleh Air Recognition (19/4), drone WZ-8 saat ini dioperasikan oleh Angkatan Udara Komando Teater Timur dari Pangkalan Udara Liu’an di Provinsi Anhui. Sementara pesawat H-6M dilaporkan milik Divisi Bomber ke-10.

WZ-8 diperkenalkan pada tahun 2019 pada peringatan 70 tahun berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, tetapi beberapa analis militer percaya bahwa drone tersebut telah berfungsi penuh pada saat itu.

-RBS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *