AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Laut AS (US Navy) pada bulan ini mulai memutuskan untuk menonaktifkan salah satu Kapal Induk Nuklirnya yaitu USS Nimitz (CVN-68).
Pada anggaran fiskal 2024, umur layanan USS Nimitz masih diajukan untuk perpanjangan selama 13 bulan, dari April 2025 hingga Mei 2026.
Namun demikian, kata Juru Bicara US Navy Jamie Kohler, proses pembuangan kapal induk yang ditenagai reaktor nuklir sejak tahun 1975 ini telah direncanakan sejak bertahun-tahun sebelumnya.
Untuk melakukan ini, US Navy menyewa Newport News Shipbuilding HII untuk proses penonaktifan USS Nimitz.
“Tim Pembuatan Kapal Newport News kami memiliki pengalaman penonaktifan dan penonaktifan kapal induk bertenaga nuklir. Kami berharap dapat memanfaatkan pengalaman dan hubungan industri kami untuk bergabung dengan Angkatan Laut dalam mempersiapkan penonaktifan USS Nimitz,” ujar Juru Bicara HII Todd Corillo, dikutip Breaking Defense.
Sebelumnya, US Navy telah menonaktifkan kapal induk nuklir buatan tahun 1958 USS Enterprise (CVN-65) pada 2017 silam. Meski demikian, kapal induk kelas Kitty Hawk itu masih menunggu pembuangan akhir.
USS Enterpirse (CVN-65) diparkir di Newport News Shipbuilding, beberapa ratus meter dari tempat pembuatan kapal berikutnya yang menyandang nama yang sama.
“Ex-Enterprise dan Nimitz serupa karena mereka adalah kapal besar dan kuat yang mengandung berbagai bahan berbahaya tingkat rendah. Namun, mereka memiliki desain yang sangat berbeda, sehingga pendekatan inaktivasi akan mencerminkan perbedaan tersebut,” kata Kohler.
Ditambahkan bahwa setiap opsi pembuangan yang melibatkan USS Nimitz akan dievaluasi untuk memastikan kepatuhan terhadap [Undang-Undang Kebijakan Lingkungan Nasional.
Salah satu alasan utama proses penghancuran USS Enterprise memakan waktu begitu lama adalah karena ini adalah kapal induk bertenaga nuklir pertama yang harus dinonaktifkan. Proses penghancuran harus meminimalkan potensi kerusakan lingkungan.
-Poetra-